Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pria dan wanita bercanda (pexels.com/keira burton)

Bercanda merupakan salah satu aktivitas santai yang sering dilakukan sebagian orang. Selain untuk mencairkan suasana, ini juga bermanfaat untuk menciptakan kebahagiaan. Namun, sama halnya dengan makan atau menggunakan sesuatu, bercanda pun seharusnya juga ada etikanya.

Sayangnya gak semua orang paham akan hal ini bahwa sebenarnya ada etika bercanda agar tidak memicu konflik, lho. Berikut ini lima etika bercanda agar tidak memicu konflik dan harus kamu perhatikan!

1. Tidak membuat candaan namun di sisi lain melecehkan orang lain

ilustrasi pria dan pria berkonflik (unsplash.com/beth macdonald)

Gak bisa dimungkiri mencari topik obrolan yang menarik dengan orang lain bukan perkara mudah. Terkadang untuk mencairkan suasana, kita akan menyiasati dengan mencari bahan untuk bercanda. Kalau candaan tersebut kreatif dan menghibur, tentunya akan membuat suasana jadi nyaman.

Sayangnya, sadar atau tidak kita juga sering memanfaatkan hal-hal di sekitar untuk bahan bercanda. Misalnya dengan menjadikan kondisi fisik, kepribadian, atau bahkan kebiasaan orang lain sebagai bahan candaan. Padahal, pemilihan topik keliru seperti itu justru bisa menyakiti perasaan dan bisa menimbulkan konflik dengan orang lain.

Lagipula, sebuah candaan yang kita anggap biasa saja bisa berdampak serius dalam jangka panjang. Misalnya, terlalu sering mengomentari kondisi fisik seseorang. Padahal, ini termasuk perilaku perundungan yang bisa mempengaruhi kondisi fisik dan mental mereka.

2. Sebelum bercanda perhatian kondisi lawan bicara kamu

Editorial Team

Tonton lebih seru di