Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi belajar (pexels.com/MART PRODUCTION)
ilustrasi belajar (pexels.com/MART PRODUCTION)

Pernahkah kamu mendengar istilah "gap year"? Istilah ini merujuk pada periode jeda yang diambil seseorang setelah menyelesaikan pendidikan formal, seperti SMA atau S1, sebelum melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Banyak orang yang memilih untuk langsung melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya setelah menyelesaikan pendidikan formal. Namun, ada juga yang memilih untuk mengambil gap year.

Gap year bisa menjadi pilihan yang tepat untuk kamu yang ingin melakukan berbagai kegiatan, seperti traveling, bekerja, atau volunteering. Istilah ini mungkin sudah familiar, tapi ada beberapa fakta tentang gap year yang jarang diketahui. Berikut lima di antaranya.

1. Gap year bukan hanya untuk traveling

ilustrasi belajar (pexels.com/Annushka Ahuja)

Banyak orang yang menganggap gap year hanya untuk traveling keliling dunia. Tapi, sebenarnya ada banyak pilihan kegiatan yang bisa kamu lakukan selama gap year, seperti:

  • Bekerja: Kamu bisa mencari pekerjaan paruh waktu atau magang untuk mendapatkan pengalaman kerja dan penghasilan. Pengalaman ini tidak hanya menambah uang saku, tetapi juga membantu kamu membangun CV dan mempelajari keterampilan baru yang relevan dengan jurusan atau minatmu.
  • Volunteering: Kamu bisa menjadi relawan di berbagai organisasi atau komunitas untuk membantu orang lain dan mendapatkan pengalaman baru. Kesempatan volunteering ini bisa membantumu mengembangkan rasa empati, kepedulian, dan membuka wawasan baru terhadap berbagai isu sosial.
  • Belajar bahasa baru: Kamu bisa mengikuti kursus bahasa atau tinggal di negara lain untuk belajar bahasa baru. Kemampuan berbahasa asing merupakan nilai tambah yang sangat dicari di dunia kerja dan membuka peluang untuk bekerja atau melanjutkan studi di luar negeri.
  • Mengembangkan minat dan bakat: Kamu bisa mengikuti kelas seni, musik, olahraga, atau lainnya untuk mengembangkan minat dan bakatmu. Mengasah minat dan bakat dapat membantumu menemukan passion dan meningkatkan kepercayaan diri.

2. Gap year bisa meningkatkan peluangmu diterima di universitas

ilustrasi belajar (pexels.com/Karolina Grabowska)

Beberapa universitas di luar negeri melihat gap year sebagai pengalaman positif yang bisa membantu calon mahasiswanya untuk:

  • Lebih matang dan mandiri: Pengalaman selama gap year dapat membantumu menjadi lebih mandiri dalam menyelesaikan masalah, mengatur waktu, dan membuat keputusan.
  • Lebih fokus pada pendidikan: Gap year memberikan waktu untuk refleksi diri dan menentukan tujuan pendidikan yang lebih jelas. Kamu akan lebih termotivasi dan fokus saat kembali ke dunia perkuliahan.
  • Lebih tahu apa yang mereka inginkan: Pengalaman beragam selama gap year membantumu memahami diri sendiri, minat, dan bakatmu dengan lebih baik. Sehingga, kamu akan lebih yakin dengan pilihan jurusan dan karir di masa depan.

Sebuah studi oleh The Sutton Trust di Inggris menemukan bahwa siswa yang mengambil gap year memiliki peluang 1.4 kali lebih besar untuk diterima di Universitas Oxford atau Cambridge dibandingkan dengan siswa yang tidak mengambil gap year.

3. Gap year bisa membantumu menemukan passion

ilustrasi belajar (pexels.com/PNW Production)

Selama gap year, kamu akan memiliki banyak waktu untuk mencoba berbagai hal baru dan mengeksplorasi minatmu. Hal ini bisa membantumu menemukan passion dan apa yang ingin kamu lakukan di masa depan.

Mencoba berbagai kegiatan, seperti volunteering, bekerja di berbagai bidang, atau mengikuti kelas pengembangan diri, dapat membantumu menemukan passion yang selama ini terpendam. Passion ini dapat menjadi pendorong semangat dan motivasi dalam menjalani karir dan kehidupan di masa depan.

4. Gap year bisa membantumu membangun jaringan

ilustrasi berbincang (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Selama gap year, kamu akan bertemu dengan banyak orang baru dari berbagai latar belakang. Hal ini bisa membantumu membangun jaringan dan membuka peluang baru di masa depan. Bertemu dengan orang baru dari berbagai latar belakang dapat membantumu memperluas wawasan, mendapatkan koneksi, dan membuka peluang baru dalam bidang pendidikan, pekerjaan, dan bahkan pertemanan.

5. Gap year tidak selalu mahal

ilustrasi belajar (pexels.com/MART PRODUCTION)

Banyak orang yang beranggapan bahwa gap year adalah kegiatan yang mahal. Tapi, sebenarnya ada banyak cara untuk melakukan gap year dengan budget yang terbatas.

Beberapa tips untuk melakukan gap year dengan budget terbatas:

  • Pilih kegiatan yang sesuai dengan budget: Pilih kegiatan yang tidak memerlukan biaya besar, seperti volunteering, belajar bahasa di negara asal, atau mengembangkan minat dan bakat.
  • Cari beasiswa atau pendanaan: Ada banyak beasiswa dan pendanaan yang tersedia untuk mendukung kegiatan gap year.
  • Hemat uang sebelum gap year: Sisihkan uang sebelum memulai gap year untuk membantumu menutupi biaya selama periode tersebut.
  • Gunakan platform online: Gunakan platform online untuk mencari tips hemat, akomodasi murah, dan berbagai informasi terkait gap year.

Penting untuk diingat bahwa gap year adalah sebuah perjalanan yang bisa jadi mengubah hidup. Sama seperti perjalanan lainnya, akan ada pasang surutnya. Nikmati prosesnya, belajarlah dari pengalamanmu, dan manfaatkan waktu gap year-mu dengan sebaik-baiknya. Semoga bermanfaat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team