Keberadaan api bagi manusia tentu sangatlah penting sebab fungsinya yang dapat membantu banyak hal. Mulai dari sumber cahaya, untuk memasak, hingga fungsi menghangatkan.
Di lain sisi ternyata api juga dianggap sebagai musuh, sebab salah satu dampaknya yang bisa sangat berbahaya. Meski demikian, keberadaan api ternyata mampu memberikan beberapa filosofi menarik berikut ini yang dapat menjadi nasihat diri bagi orang-orang.
Api bagai dua mata uang yang memiliki sisi yang berbeda-beda sehingga ada baiknya dan ada pula dampak buruknya. Hal terpenting yang perlu diingat adalah dengan tidak mudah menyelekan api, meski apinya kecil sekali pun.
Melansir Science Learning Hub, semakin banyak bahan bakar atau benda yang terbakar, maka kobaran api jelas akan semakin besar. Melalui hal ini maka ada satu kesimpulan penting bahwa api besar tentu bermula dari api yang kecil.
Tidak bijak untuk menyepelekan hal kecil sebab bisa membawa dampak buruk yang cukup serius untuk ke depanya. Dengan demikian, maka bijaklah dalam melihat segala sesuaunya sehingga tak terkesan meremehkan.
Pada saat ini mungkin kebutuhan akan cahaya sudah dengan mudah diperoleh dari keberadaan lampu. Namun, berbalik jauh ke masa lalu ternyata sumber penerangannya sangat tradisional, yaitu dengan menggunakan api.
Mengutip Natural and Artificial Sources of Light, api adalah contoh dari lampu pijar yang terbentuk dari kombinasi antara gas dan panas sehingga menimbulkan cahaya.
Lewat hal ini maka ada satu poin menarik yang bisa diambil hikmahnya. Keberadaan api menjadi sumber cahaya yang kemudian mendukung sumber aktivitas dan kehidupan. Tak mengherankan apabila banyak orang yang kemudian menganggap bahwa api sangatlah penting, sehingga bisa membantu aktivitas mereka sehari-hari.
Setiap hal yang ada di dunia seakan memiliki sisi filosofisnya tersendiri, termasuk asumsi mengenai simbol dari benda tersebut. Salah satunya adalah api yang juga kerap dianggap sebagai simbol dari sesuatu yang mungkin sejalan dengan karakternya. Api merupakan simbol dari sebuah semangat, harapan, mimpi, sejarah, hingga hal-hal spiritual yang ada pada seseorang, seperti dilansir Firefighter Insider.
Lewat hal ini maka cukup jelas bahwa memang api menyimpan banyak sisinya tersendiri. Simbol pengharapan dan semangat yang dipancarkan, tentunya memberikan dorongan tersendiri bagi orang-orang untuk mencapai mimpinya.
Api dianggap sebagai benda yang penting dan bermanfaat. Namun di lain sisi juga dianggap sebagai sesuatu yang berbahaya. Perlu dipahami bahwa suhu api bisa mencapai 100 derajat hingga 1.200 derajat celcius. Namun untuk sampai merusak kulit secara permanen, biasanya cukup pada kisaran 160 derajat celcius, seperti dilansir Purdue University.
Lewat hal ini, maka dapat dipahami bahwa keberadaan api juga bisa membawa bahaya yang serius. Tak mengherankan bahwa manusia perlu menjunjung kehati-hatian dalam bertindak. Apalagi bila tak paham mengenai suatu hal dengan baik, maka jangan sampai memaksakan diri apabila tidak ingin sampai celaka.
Segala hal yang ada di dunia ini telah tersusun dengan sedemikian baiknya sehingga menimbulkan dampak yang baik. Misalnya keberadaan api yang panas dan keberadaan air yang dapat meredakannya. Tidak mengherankan bahwa hal ini akan membuat hidup lebih seimbang.
Sama halnya dengan manusia, keseimbangan hidup sangatlah penting bagi siapa pun. Jika api dikaitkan dengan konotasi negatif, maka haruslah ada tindakan baik yang akan meredakan hal tersebut. Inilah yang sebaiknya dapat menjadi nasiha penting bagi banyak orang.
Rasanya memang api menyimpan banyak filosofi penting bagi manusia yang tertarik dalam mencermatinya. Dengan demikian, maka ada banyak pesan moral yang dapat dipetik dari hal ini. Ambil sisi baiknya, ya!