Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pusing bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Beranjak dewasa nyatanya tak semudah yang dibayangkan. Saat ini, banyak generasi millennial dan gen Z yang mulai menapaki dunia kerja. Mereka pun mulai menyadari betapa sulitnya mencari pundi-pundi uang untuk memenuhi kebutuhan hariannya.

Dari Senin hingga Jumat, mereka harus pergi bekerja dari pagi hingga sore. Kalau sudah begitu, rasanya sulit untuk memiliki waktu buat diri sendiri. Maka dari itu, istilah work life balance atau keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan pun muncul. Dua hal tersebut diperjuangkan untuk mendapat porsinya masing-masing.

Memang ada banyak orang yang mampu mewujudkan work life balance versinya sendiri. Sayang, banyak juga yang gagal mendapatkan keseimbangan antara hidup dan karier. Lain dan tak bukan, semuanya disebabkan gaya hidup.

Gaya hidup nyatanya mampu merusak work life balance yang sedang dibangun oleh seseorang. Maka dari itu, ada benarnya untukmu mengetahui gaya hidup yang dapat membuat work life balance berantakan. Berpengaruh pada banyak aspek, loh!

1. Tidak memiliki manajemen waktu yang terstruktur

ilustrasi manajemen waktu (unsplash.com/Kevin Ku)

Waktu selalu dikaitkan dengan work life balance. Pasalnya, hanya melalui waktulah kamu mendapatkan kesempatan untuk melakukan banyak hal, mulai dari bekerja, bermain, hingga menghabiskan waktu untuk diri sendiri.

Manajemen waktu yang buruk bakal membuat work life balance yang sedang kamu bangun jadi berantakan. Pekerjaan yang sebenarnya bisa diselesaikan di hari kerja, terpaksa kamu kerjakan di akhir pekan. Padahal, akhir pekan bisa jadi waktu me time atau berkumpul bersama keluarga.

Supaya tak mengganggu keseimbangan hidupmu, rancangkan manajemen waktu terbaik versimu. Manfaatkan waktu di hari kerja untuk menyelesaikan pekerjaan semaksimal mungkin. Usahakan pula untuk tidak mengerjakannya di luar jam kerja.

2. Selalu terhubung dengan internet

Editorial Team

Tonton lebih seru di