5 Hal Ini Wajib Dihindari saat Kamu Merasa Tertekan

Saat kamu berada di titik terendah, maka mudah bagimu untuk menyalahkan diri sendiri. Pasalnya, pada momen-momen itu kamu tak cukup mampu untuk berpikir jernih, sehingga kamu bisa saja mengaitkan masalah tersebut pada hal-hal yang mengundang luka lama; seperti trauma masa kecil atau kejadian di masa lalu yang tidak menyenangkan. Semua pola pikir atau tindakan yang memicumu untuk menyalahkan diri sebaiknya dihindari lantaran hal itu akan berdampak serius bagi kesehatan mentalmu.

Memang sering kali kita sulit untuk berpikir jernih saat pikiran sedang kacau dan tertekan. Ada kalanya kita boleh, kok, berpikir negatif, karena dipaksa berpikir positif di situasi yang tidak menyenangkan terkadang akan terasa sulit. Namun, hal itu hanya boleh sebentar saja, bukan terus-menerus yang dapat menyebabkan overthingking.

Berpikir terlalu berlebihan saat dihadapi oleh suatu masalah bukanlah hal yang tepat. Pasalnya tindakan tersebut hanya akan membuatmu dikelilingi oleh pemikiran yang negatif yang memungkinkan kamu bertindak negatif pula. Sebab pola pikirmu akan memengaruhi tindakanmu.

Memang sering kali kita sulit untuk berpikir jernih saat pikiran sedang kacau dan tertekan. Ada kalanya kita boleh, kok, berpikir negatif, karena dipaksa berpikir positif di situasi yang tidak menyenangkan terkadang akan terasa sulit. Namun, hal itu hanya boleh sebentar saja, bukan terus-menerus yang dapat menyebabkan overthingking.

Berpikir terlalu berlebihan saat dihadapi oleh suatu masalah bukanlah hal yang tepat. Pasalnya tindakan tersebut hanya akan membuatmu dikelilingi oleh pemikiran yang negatif yang memungkinkan kamu bertindak negatif pula. Sebab pola pikirmu akan memengaruhi tindakanmu.

Bagi orang yang memiliki tekanan terhadap suatu masalah, pasti ada kecenderungan untuk tidak ingin berbagi masalah itu kepada orang lain. Hal itu diakibatkan beberapa alasan, misalnya tidak ingin merepotkan, merasa malu jika orang lain tahu, atau mungkin kurangnya tempat untuk menyalurkan emosi itu sendiri. Akhirnya, kamu bisa saja memilih untuk menarik diri dari lingkungan. Nah, sikap yang demikian pantang dilakukan, ya, karena akan menambah tekanan yang baru lagi dalam dirimu.

Meski pun setiap individu dianjurkan untuk tidak mengeluh, namun pasti akan ada suatu fase di mana kamu lelah dalam menghadapi tekanan itu seorang sendiri. Sehingga tidak masalah untuk cerita, asalkan kepada orang tepercaya.

Terkadang rasa sedih yang kamu derita karena tertekan oleh masalah tertentu membuatmu ingin buru-buru keluar darinya. Kamu sudah tidak sabar ingin lepas dari tekanan yang menyelimuti setiap hari. Kamu ingin bebas, kamu ingin bahagia. Terlepas dari hal itu, ada persoalan lain yang kamu lupakan. Kamu lupa memikirkan bagaimana caranya pulih dari tekanan tersebut agar ke depannya tak menjadi trauma atau ketakukan tersendiri bagimu.

Kehidupan manusia memang tak ada yang bisa menebak. Kadang berada di titik terbawah, kadang pula bisa berada di titik puncak.

Setiap bagian kehidupan tentu mampu memberikan pelajaran. Begitu pula melalui rasa tertekan, kamu mampu menemukan versi terbaik dari dirimu saat berhasil melewati fase tersebut. Jadi, nikmati saja selagi kamu masih diberikan kesempatan untuk bersedih. Pasalnya semua akan berlalu saat waktu bahagiamu telah memburu. Semangat, ya!