Dalam lingkungan tertentu, perbedaan status sosial yang tak sehat bisa menjadi pemicu utama seseorang bisa melakukan aksi hinaan kepada orang lain. Tak hanya status sosial, bentuk hinaan bisa juga terjadi secara frontal atas kekurangan fisik, kebiasaan, gaya hidup hingga hal-hal sederhana lainnya.
Jika tak bisa menerima kekurangan diri, korban hinaan biasanya akan merasa hidupnya rendah dan tak berarti apa-apa. Pada kasus yang lebih ekstrem, korban hinaan akan menganggap keberadaan dirinya sebagai sebuah kesalahan fatal sehingga kerap menyalahkan diri sendiri.
Eits, jangan dulu berpikiran seperti demikian sebelum membaca ulasan singkat dan sederhana seperti berikut ini ya?