Ilustrasi mengetik di gedget (pexels.com/RDNE Stock project)
Media sosial memberi kita kebebasan berbicara, tapi bukan berarti bisa seenaknya berkomentar negatif atau kasar di postingan orang lain. Jejak digital itu abadi, dan komentar-komentar buruk yang kamu tinggalkan bisa diingat orang lain, bahkan bertahun-tahun kemudian. Bayangkan kalau kamu melamar pekerjaan, lalu HRD melihat riwayat komentarmu yang penuh dengan ujaran kebencian atau caci maki. Bisa langsung dicoret dari daftar kandidat, lho!
Selain itu, komentar negatif juga bisa memicu konflik atau perundungan daring (cyberbullying). Banyak kasus di mana orang yang asal komentar akhirnya harus berurusan dengan hukum karena dianggap melakukan pencemaran nama baik atau ujaran kebencian. Jadi, sebelum mengetik sesuatu, pikirkan dulu dampaknya. Lebih baik jadi pengguna internet yang bijak daripada harus menyesal di kemudian hari.
Jejak digital itu ibarat tato di dunia maya, sekali ada, susah dihapus! Maka dari itu, kita harus lebih bijak dalam beraktivitas di dunia digital, mulai dari cara kita berbagi informasi, mengamankan akun, hingga berinteraksi dengan orang lain. Jangan sampai karena kesalahan kecil, masa depanmu jadi terganggu. Jadi, yuk mulai sekarang lebih berhati-hati dan tetap jaga reputasi digitalmu agar tetap bersih dan aman!