5 Hal yang Harus Kamu Tahu Tentang Depresi Klinis

Pernahkah kamu berkata, "Hujan setiap hari itu bikin depresi"? Atau, "Aku pasti sudah depresi kalau di bumi ini nggak ada internet"? Nah, depresi klinis bukanlah depresi semacam itu. Depresi klinis juga berbeda dengan bad mood atau stres.
Singkatnya, depresi adalah keadaan semacam low mood atau blue mood yang sifatnya menetap dalam jangka waktu lebih dari dua minggu. Keadaan ini menyebabkan hilangnya gairah dalam melakukan aktivitas fisik apapun. Depresi dapat diakibatkan oleh hal-hal seperti kematian orang terdekat, penyakit fisik, tekanan dari masyarakat dan kebudayaan sekitar, atau perlakuan-perlakuan yang mempengaruhi kondisi psikologis seseorang. Seperti menjadi korban bullying, korban perilaku kekerasan, atau korban salah asuhan.
Berikut ini lima hal penting yang perlu kamu tahu soal depresi klinis.
1. Depresi tidak berbeda dari penyakit maag atau flu.
Pasien penderita depresi juga membutuhkan pertolongan klinis dari tenaga ahli, seperti psikolog atau psikiater. Psikolog akan menawarkan bantuan berupa terapi-terapi tanpa obat. Misalnya, terapi menulis, terapi seni, terapi membaca, atau aktivitas-aktivitas terapis lainnya. Sedangkan psikiater akan memberikan terapi-terapi menggunakan obat, setelah tentunya memastikan tingkat keparahan gangguan depresi yang dialami pasien. Obat-obat yang diberikan kepada penderita depresi bertujuan untuk memicu otak memproduksi lebih banyak hormon serotonin.