Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pria sukses (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi pria sukses (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Media sosial bisa menjadi tempat yang tepat untuk membangun citra diri. Personal branding di medsos dapat dilakukan dengan lebih banyak mengunggah aktivitas kerjamu. Atau, apa pun yang membuatmu ingin dikenal dengan identitas diri tertentu. Misalnya seorang penulis, pengusaha, motivator, atau yang lain.

Personal branding memang penting untuk meningkatkan kepercayaan orang terhadap dirimu. Akan tetapi, masih ada sejumlah hal yang lebih utama daripada citra diri yang coba kamu bangun di ruang maya. Lima hal ini gak boleh diabaikan.

1. Punya usaha atau karya yang nyata

ilustrasi musisi (pexels.com/cottonbro studio)

Contohnya, ketika kamu ingin dikenal sebagai seorang musisi. Tentu kamu gak bisa hanya terus mengaku sebagai musisi di media sosial atau menuliskannya sebagai profilmu. Wajib ada sejumlah karya atau rekaman aksimu bermain alat musik agar orang percaya.

Personal branding bukan sekadar pengakuanmu, melainkan juga pembuktian. Sebab pada akhirnya orang lain yang akan menilai apakah kamu tepat untuk disebut sebagai seorang musisi atau tidak. Begitu pula dengan citra diri lain yang coba kamu bangun.

2. Attitude kudu baik

ilustrasi pria ramah (pexels.com/Atul Choudhary)

Sebagus apa pun kamu berusaha mencitrakan diri sebagai A, B, C, atau D; attitude yang buruk akan menghancurkan semuanya. Kamu mungkin penulis yang cerdas atau pengusaha yang hebat. Namun begitu sikapmu dinilai minus, keseluruhan pendapat orang tentangmu menjadi ikut negatif.

Akan selalu ada kata 'tapi' ketika mereka memberikan pendapatnya tentangmu. Seperti kamu memang ahli di suatu bidang, tapi sayangnya sikapmu bikin ilfil. Sikap yang paling sering bikin personal branding gagal biasanya terkait arogansi.

3. Sabar dan konsisten dalam berproses

ilustrasi lelah (pexels.com/RODNAE Productions)

Personal branding bukan kerja satu malam. Hasil dari usahamu mencitrakan diri boleh jadi baru terasa beberapa tahun kemudian. Itu pun jika kamu bisa konsisten melakukan personal branding plus 2 poin sebelumnya.

Di sinilah letak tantangannya. Kalau personal branding yang kamu lakukan tak lebih dari tipu-tipu, dirimu gak akan kuat terus melakukannya. Seiring waktu bakal tampak jelas bahwa apa yang berusaha dicitrakan di medsos jauh dari realitasnya.

4. Personal branding bukan hanya tentangmu, tapi juga kudu bermanfaat untuk orang lain

ilustrasi seorang pria (pexels.com/RODNAE Productions)

Jangan keliru mengartikan personal branding semata-mata usaha untuk membuat kamu menonjol dengan identitas tertentu. Itu sikap yang amat egois dan siapa yang akan peduli dengan citra dirimu? Keegoisanmu dalam membangun citra diri tak memberikan manfaat apa pun pada orang lain.

Untuk kamu mendapat perhatian dan pengakuan dari orang lain, dirimu juga harus berdampak bagi kehidupan mereka. Itu sebabnya dalam strategi personal branding yang baik pasti ada unsur berbagi. Baik berbagi ilmu, pengalaman, motivasi, maupun hadiah.

5. Selektif dalam mengunggah pencapaian

ilustrasi menggunakan HP (pexels.com/RODNAE Productions)

Personal branding di media sosial bukan ajang pamer segala hal. Banyak prestasi memang penting untuk disebarluaskan. Akan tetapi tidak perlu terlalu detail. Apalagi sampai buka-bukaan saldo tabungan atau harga belanjaan dan tiket liburan.

Bukannya bikin orang respek, sikap begitu malah tampak norak. Kalau mau mengunggah prestasi, cukup penghargaan-penghargaan yang diperoleh. Tidak perlu sampai isi dompet dibeberkan.

Tidak mudah untuk melakukan personal branding yang tepat di media sosial. Kebanyakan kita malah terlihat terlalu bernafsu untuk segera dikenal dengan identitas tertentu. Tanpa melihat apakah identitas itu sesuai dengan diri kita atau tidak. Hindari terlampau haus akan pengakuan orang. Pengakuan bakal datang dengan sendirinya seiring adanya bukti-bukti.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team