Gak hanya tolong-menolong, sikap peduli juga perlu dipupuk sejak dini supaya menjadi suatu kebiasaan saat beranjak dewasa nanti. Dengan saling peduli, keharmonisan dapat tercipta dengan sendirinya karena semuanya tahu keadaan satu sama lain.
Yang menjadi masalah adalah ketika kamu lebih peduli kepada orang lain daripada kepada diri sendiri. Beberapa hal yang menjadi penyebabnya akan dibahas dalam lima poin berikut. Yuk, disimak!
Tahu kenapa kamu selalu gagal peduli sama diri sendiri? Karena kamu terlalu sibuk mempedulikan orang lain yang belum tentu peduli kepadamu. Apa salahnya biarkan dia melakukan hal-hal yang diinginkannya, begitu pula kamu.
Fokuslah mempedulikan diri sendiri terlebih dahulu. Nanti kalau berhasil, rasa pedulimu kepada orang lain akan terlihat dengan sendirinya
Inilah akibatnya kalau sikap pedulimu dibalas oleh orang lain. Kamu malah menjadi ketergantungan akan sikap peduli orang tersebut. Membuatmu merasa kalau kamu gak akan bisa seperti sekarang tanpa kepedulian mereka.
Akibatnya, kamu berusaha untuk lebih peduli kepada orang lain dibandingkan diri sendiri. Dengan harapan kamu akan dipedulikan secara lebih lagi oleh mereka.
Pastinya senang dong kalau ada yang peduli, dan akhirnya bantuin kamu saat dilanda masalah? Iya, tapi bantuan ini justru membuatmu utang budi. Dan pada akhirnya kamu pun harus peduli kepadanya. Kalau ada masalah, kamu harus bantuin karena mereka telah lebih dulu melakukan hal ini kepadamu.
Kalau misalnya kamu gak bisa bantu, gimana? Kamu gak bisa lepas dari orang tersebut karena masih merasa berutang budi, jadi harus tetap peduli sampai seterusnya.
Punya banyak teman memang enak, tapi kehadiran mereka terkadang bikin kamu gagal untuk peduli kepada diri sendiri. Sebab, ada banyak orang yang harus kamu pedulikan. Saat kamu gak peduli, malah dijauhi atau dibenci.
Sangat disayangkan, kan? Padahal teman-temanmu bukanlah prioritas utamamu. Mulai sekarang, cobalah kerucutkan jaringan pertemananmu supaya kamu gak jadi terbebani.
Inilah efek negatif kalau kamu terlalu suka sama yang namanya titel. Untuk mendapatkan titel orang baik, kamu jadi lebih banyak berkorban kepada orang lain daripada diri sendiri. Apa yang orang butuhkan, kamu akan penuhi secepatnya walaupun tenaga dan waktumu terbuang.
Sikap inilah yang secara otomatis membuatmu gagal untuk peduli kepada diri sendiri. Kalau memang gak bisa, apa salahnya menolak. Orang lain pasti bisa memakluminya.
So, untuk kamu yang sampai sekarang masih lebih sering peduli sama orang lain daripada diri sendiri, berubahlah! Sebab, kepedulianmu belum tentu dibalas dan disambut baik oleh orang lain.