ilustrasi bercerita masalah pribadi (pexels.com/Jopwell)
Gak bisa dimungkiri masalah karier, rumah tangga dan masalah lainnya terasa datang berbondong-bondong tatkala kita memasuki usia tiga puluhan. Rasanya berbeda sekali dibanding lima atau sepuluh tahun lalu.
Kalau sudah demikian, biasanya kita ingin sekali bercerita ke orang untuk sedikit membuat dada lega. Siapa tahu juga orang lain punya masalah yang sama sehingga bisa berbagi rasa senasib.
Namun, kebiasaan ini sebaiknya kamu perhatikan lagi. Salah memilih teman cerita, apalagi jika sampai curhat ke semua orang, bisa bikin suasana makin runyam. Bukannya diberi solusi, kamu malah akan dipandang negatif oleh orang lain.
Perhatikan juga topik-topik sensitif yang sebaiknya dihindari untuk dibicarakan sembarangan seperti masalah suami-istri, kejelekan keluarga mertua, keuangan rumah tangga, hingga gaji.