ilustrasi memberi hadiah (pexels.com/Danik Prihodko)
Ada kalanya, hadiah digunakan sebagai tambahan motivasi untuk orang lain. Contoh, orangtua menjanjikan hadiah pada anak kalau prestasinya di sekolah baik. Demikian pula hadiah diberikan dalam berbagai kompetisi dengan syarat peserta memenangkannya.
Syarat seperti di atas masih tergolong wajar. Akan tetapi, jangan memberikan syarat aneh-aneh seperti seseorang harus mengunggah hadiahmu di media sosial dan memberitahukan bahwa kamulah pemberinya.
Kamu memberinya hadiah dengan ikhlas atau cuma mau mencari pujian dari orang lain, sih? Lain halnya dengan jika kalian memang ada kerja sama endorsement. Di luar itu, berikan hadiah tanpa syarat atau bersyarat tetapi jelas tujuan positifnya buat penerima. Bukan buat kamu.
Memberi hadiah sebenarnya perkara kecil sebab mudah dilakukan kapan saja. Namun, apabila kelima hal di atas menjadi kebiasaanmu, hadiah yang kamu berikan dapat batal menyenangkan hati orang atau bikin kamu sendiri bangkrut. Kamu harus menjauhinya.