Ilustrasi sedang stres (pexels.com/ANTONI SHKRABA production)
Budaya hustle membuat kita merasa harus terus produktif. Padahal, hidup tidak harus selalu cepat. Sebaiknya kita tahu ritme sendiri, kapan harus berlari, kapan waktunya jeda, kapan harus berhenti. Seringkali orang yang bergerak pelan dicap malas dan saat dibawah tekanan pun kita harus yakin bahwa usaha tidak akan sia-sia, meski prosesnya lambat.
Justru orang yang memaksakan diri, lama-lama bisa burnout. Pahamilah, yang penting kita tidak menyerah dan tetap berjalan sesuai ritme. Layaknya tanaman, ada yang tumbuh cepat, ada yang butuh waktu lama tetapi akarnya kuat. Kita tidak terlambat, kita hanya sedang tumbuh dengan cara yang berbeda.
Kita adalah generasi yang mudah mengakses informasi dan banyak sekali tekanan yang kita terima. Kecemasan kolektif tidak bisa kita hindari, terutama bagi yang baru memulai karir atau menginjak babak baru dalam hidup. Disaat-saat seperti ini mungkin akan sulit menikmati hidup. Namun, percayalah fase ini akan terlewati dengan banyak bersabar.
Hidup bukan perlombaan. Ditengah kecemasan ini justru kita harus tenang, tetapi jangan sampai abai. Kecemasan kolektif bukan ancaman, melainkan tantangan yang harus dihadapi. Hadapi segala tantangan dengan percaya diri dan yakin bahwa kamu akan menemukan jalanmu sendiri dan tidak tertinggal dari yang lain.