Hati-hati, Ini 5 Kerugian Kalau Kamu Rajin 'Curhat' di Media Sosial

Kebablasan dalam membagikan kisah pribadimu ke sosial media, sama dengan membuka keran atau celah lebih lebar bagi orang lain untuk mengetahui seluk beluk kehidupanmu. Dengan demikian kamu kehilangan ruang privasi lantaran over dalam membagikan curahan hati ke sosial media.

Boleh saja berbagi di media sosial, namun jangan berlebihan hingga bisa mengundang orang lain untuk berkomentar buruk padamu. 

Jika kamu senantiasa membagikan semua hal dari sisi hidupmu kepada media sosial, maka setiap orang pun akan mudah mengakses informasi tersebut. Celakanya, hal ini bisa dimanfaatkan oleh oknum atau orang-orang yang tidak menyukaimu. Bisa saja mereka memanfaatkan informasi yang kamu bagikan di media sosial untuk merusak nama baikmu di hadapan banyak orang.

Hati-hati ya, kejahatan cyber hari ini sangat berbahaya sekali. Dan semua itu bermula dari informasi yang kamu bagikan di media sosial. Jadi, bijaklah dalam membagikan informasi tentang sisi pribadi hidupmu.

Jangan terlalu mengumbar semua lini kehidupanmu kepada khalayak karena belum tentu semua orang setuju atau sepaham dengan cerita yang kamu bagikan.

Apabila kamu tak pernah putus membagikan kisah pribadi ke media sosial, maka bersiaplah untuk mendapatkan banyak komentar dari khalayak yang membaca post yang kamu bagikan. Apalagi jika cerita yang kamu bagikan adalah tentang keluhan daripada hidup yang kamu tempuh, maka kemungkinan akan mengundang respon negatif dari orang lain.

Untuk itu, lebih baik tahan diri untuk membagikan informasi personal yang menyangkut kisah hidupmu ke media sosial. Jangan sampai jempol menjadi kebablasan dengan membagikan kisah pribadi yang seharusnya tak perlu kamu umbar ke luar.

Oleh karena itu, jangan lupa pikir ulang sebelum membagikan informasi di media sosialmu ya.

Tak hanya obat-obatan terlarang saja yang membuat penggunanya menjadi kecanduan, media sosial juga membuat seseorang menjadi candu dan sulit untuk meninggalkan dunia maya barang sehari saja. Ini terjadi karena seseorang sudah addict alias menjadi pecandu media sosial sehingga ia tidak mau absen membagikan post tentang dirinya pada akun media sosialnya.

Untuk itu, berhati-hatilah dalam menggunakan media sosial. Beri batasan pada diri sendiri dan jangan sampai kebablasan hingga akhirnya menjadi candu dengan media sosial. Manfaatkan media sosial untuk kepentingan positif. Sebaliknya hindari menggunakan media sosial yang ujungnya malah mendatangkan dampak buruk untuk kamu.

Ingat, candu dengan media sosial malah akan membuat kamu terisolasi dari kehidupan sosialmu yang sebenarnya sebab kamu menghabiskan waktu lebih banyak dengan dunia maya ketimbang dunia nyata.

Depresi merupakan perasaan tertekan yang membuat suasana hati seseorang menjadi sedih. Depresi dapat menjadi momok sebagai dampak buruk jika kamu terlalu berlebihan dalam membagikan kisah personal ke media sosial.

Biasanya depresi ini bisa muncul jika kamu tidak terima atau merasa risi dengan beragam komentar negatif dari sejumlah pengguna media sosial yang menanggapi informasi di akun media sosialmu. Misalnya, kamu membagikan foto pribadi dengan tubuh lebih berisi dari sebelumnya, maka bisa saja mengundang komentar negatif dari orang-orang yang tidak suka padamu seperti, "kenapa kamu jadi gemuk sekarang?" atau "kamu makan apa kok bisa sebesar itu?" 

Ingatlah, ceritakan kisahmu hanya kepada orang-orang tertentu saja, seperti keluarga atau kerabat yang dekat denganmu. Tak perlu mengumbar semua sisi kehidupanmu entah itu kisah sedih dan pilu melalui media sosial dengan berharap simpati dari pengguna sosial media yang lain. Sebab di dunia maya komentar-komentar negatif dapat dengan mudah dilontarkan sebagian pihak untuk memojokkan orang lain. Jadi lagi-lagi, bijaklah dalam memanfaatkan media sosial kamu ya.

Demikianlah, 5 kerugian kalau kamu rajin membagikan hal-hal personal di media sosial. Sebagai generasi muda, manfaatkanlah media sosial dengan proporsional dan positif ya!