Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi suasana iktikaf di masjid (pexels.com/Ahmet Polat)

Ramadan, bulan penuh berkah, seringkali dimanfaatkan umat Muslim untuk meningkatkan kualitas ibadah, salah satunya dengan melaksanakan iktikaf. Iktikaf, mengasingkan diri di masjid untuk beribadah, menawarkan kesempatan luar biasa untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, bagi pemula, perjalanan spiritual ini terkadang diwarnai kesalahan yang tak disengaja. Artikel ini akan membahas lima kesalahan umum yang sering terjadi dan memberikan solusi praktis agar kamu bisa memaksimalkan pengalaman iktikafmu. Semoga panduan ini membantumu meraih keberkahan yang lebih besar.

Menjalani iktikaf dengan khusyuk dan penuh makna membutuhkan persiapan dan pemahaman yang baik. Kesalahan-kesalahan kecil bisa saja mengurangi nilai ibadah yang kamu lakukan. Oleh karena itu, penting untuk memahami potensi kendala yang mungkin kamu hadapi dan bagaimana mengatasinya. Dengan bekal pengetahuan ini, semoga iktikafmu menjadi pengalaman spiritual yang mendalam dan penuh berkah, mendekatkanmu pada ridho Allah SWT.

1. Tidak memantapkan niat

ilustrasi pria sedang iktikaf (pexels.com/Pir Sümeyra)

Kesalahan pertama yang sering dilakukan adalah tidak memantapkan niat sebelum memulai iktikaf. Banyak orang yang ikut iktikaf hanya karena ajakan teman atau sekadar ingin merasakan suasana, tanpa niat yang benar-benar kuat untuk beribadah. Hal ini dapat mengakibatkan iktikaf yang dilakukan menjadi tidak maksimal dan kehilangan esensi spiritualnya. Niat yang tulus dan ikhlas sangat penting agar setiap aktivitas yang dilakukan selama iktikaf dapat diterima oleh Allah.

Untuk menghindari kesalahan ini, penting bagi kamu untuk memantapkan niat sebelum memulai iktikaf. Niatkan dengan ikhlas karena Allah dan pahami tujuan utama iktikaf, yaitu mendekatkan diri kepada-Nya. Luangkan waktu sejenak untuk merenungkan niatmu dan berdoa agar Allah memberikan kekuatan dan keikhlasan dalam ibadah ini. Dengan niat yang kuat, setiap detik yang kamu habiskan dalam iktikaf akan terasa lebih bermakna.

2. Terlalu sibuk dengan dunia

Editorial Team

EditorNurul A