Haruki Murakami menerbitkan kumpulan cerita pendek (cerpen) bertajuk First Person Singular pada April 2021. Buku yang memuat delapan cerpen itu dianggap sebagai memoar penulis asal Jepang itu yang disampaikan dalam bentuk fiksi. Selain karena dituturkan dari sudut pandang orang pertama, sejumlah petunjuk lain--seperti narator yang menyukai bisbol, musik jazz, dan kaus--turut menguatkan anggapan itu.
Delapan cerita yang separuhnya pernah terbit di majalah The New Yorker dan jurnal Granta itu mengusung satu tema, yakni pengalaman masa lampau yang hidup kembali. Sebagian besar memori itu berupa kenangan pahit saat berpacaran, berkenalan, atau berhubungan sosial. Tentu saja di bagian pengujung cerita, Haruki Murakami menyajikan pandangan filosofis atas memori pahit narator yang dapat dijadikan kiat bagi pembaca yang sedang membutuhkan cara untuk mengatasi kenangan pahit.
Berikut ini lima kiat mengatasi memori pahit ala First Person Singular karya Haruki Murakami.