potret Back Yi Jin (instagram.com/tvn_drama)
Saat kasus COVID-19 varian Omicron meningkat seperti saat ini, tentu saja pemerintah mengimbau masyarakat untuk membatasi aktivitas di luar ruangan dan tetap di rumah saja. Bahkan beberapa perusahaan mulai kembali menerapkan kebijakan work from home untuk menekan angka penularan di kantor. Hal ini perlahan-lahan membuat sebagian orang menjadi sulit untuk bertemu dengan teman atau orang baru.
Obrolan atau tatap muka pun terbatas hanya dapat dilakukan secara daring saja. Sebagian orang menganggap suatu normal baru ini lebih baik daripada bertemu secara langsung. Dengan ini, tidak menutup kemungkinan sebagian orang akan lebih sulit bergaul atau bersosialisasi karena terbiasa melakukan apa pun secara daring.
Hal yang sama dialami oleh Back Yi Jin. Saat perusahaan orangtuanya bangkrut karena krisis moneter, ia perlahan-lahan menjadi seseorang yang berbeda dari sebelumnya karena status ekonominya yang berubah. Ia kesulitan bergaul dengan teman sebayanya. Hidupnya pun seakan berubah 180 derajat.
Secara tidak langsung, kita berada di posisi yang hampir sama dengan Back Yi Jin dari Twenty-Five, Twenty-One. Krisis yang terjadi di 1998-an dan saat ini telah mengubah kebiasaan, pola pikir, dan rutinitas harian kita.
Jika kamu merasa tertekan karena segala perubahan yang ada, ingatlah bahwa semua kesulitan ini pasti berlalu. Yang perlu kita lakukan saat ini adalah tetap melanjutkan hidup sebaik mungkin. Tidak apa-apa jika ingin mengeluh atau istirahat sejenak. Namun pastikan kamu kembali bangkit karena langkahmu sudah sejauh ini.
Semoga pandemik ini segera terkendali supaya perekonomian di Indonesia kembali stabil dan kita bisa segera beraktivitas di luar rumah tanpa khawatir.