Pernahkah kamu merasa sulit untuk mengungkapkan apa yang ada dipikiran dan memilih untuk diam? Ternyata, semua yang terkurung di dalam pikiran dan perasaan akan terendam menuju alam bawah sadar, lho! Lalu pada akhirnya emosi yang terpendam tersebut akan berdampak negatif bagi diri kita sendiri. Banyak cara untuk menjaga kesehatan psikis kita, salah satunya dengan terapi menulis ekspresif.
Terapi menulis ekspresif atau writing expressive therapy pertama kali dicetuskan oleh Dr. James Whiting Pennebaker pada tahun 1989. Menulis ekspresif adalah terapi yang dilakukan dengan menuliskan pengalaman emosional yang membekas pada diri. Dalam melakukan terapi ini, kamu tidak perlu memperhatikan ejaan maupun tanda baca yang benar. Jujur terhadap emosi yang dirasakan adalah kunci utama dalam terapi ini.
Tahukah kamu manfaat apa saja yang dapat diperoleh lewat terapi menulis ekspresif? Artikel ini akan membahas lebih lanjut terkait berbagai manfaatnya. Yuk disimak sampai habis!