5 Masalah yang Biasa Dihadapi Gen Z pada Masa Quarter Life Crisis

Memasuki usia 20 tahun, ada begitu banyak tantangan yang akan dihadapi Gen Z. Pada usia yang mulai mengalami transisi dari masa remaja menuju dewasa itu, Gen Z harus memikirkan dan memilih beberapa keputusan yang dapat mengubah kehidupan mereka di masa depan. Maka tak mengherankan kalau ada begitu banyak Gen Z yang mengalami fase quarter life crisis ketika memasuki usia 20 tahunan.
Quarter life crisis sendiri merupakan suatu fase ketika Gen Z mulai mempertanyakan eksistensi dan identitasnya, mengutip Bradley University. Mereka mulai memikirkan berbagai masalah penting dalam hidupnya karena terkejut dengan transisi kehidupan dari masa remaja ke kehidupan dewasa. Fase ini jelas harus dilalui, sebab kalau dipikirkan berlarut-larut tanpa solusi konkret, maka bukan tidak mungkin kalau hal tersebut akan mempengaruhi kualitas hidup.
Nah, penting bagi Gen Z untuk mengenal masalah apa saja yang umum mereka jumpai ketika sedang menghadapi quarter life crisis. Ketika sudah mengetahuinya, cari tahu pula solusi apa yang paling baik untuk mengatasi pikiran-pikiran negatif di kepala. Kalau kita mengenal masalah dan segera mencari jawaban untuk mengatasinya, sebenarnya quarter life crisis itu sama sekali #gakmaagsalah kok!
Kali ini, kita akan membahas soal masalah apa, sih, yang umumnya dihadapi Gen Z pada fase quarter life crisis. Selain itu, ada pula beberapa tips yang bisa digunakan sebagai solusi untuk menghadapinya. Penasaran, kan? Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
1. Merasa takut ketika memikirkan masa depan
Salah satu hal yang pasti ada di benak Gen Z ketika mengalami quarter life crisis adalah soal masa depan. Memang ada begitu banyak kemungkinan yang bisa terjadi bagi masa depan seseorang. Bisa jadi masa depan cerah akan tercapai, tetapi ketakutan soal masa depan yang suram pun juga jadi biang keladi munculnya quarter life crisis bagi Gen Z.
Ketakutan pada masa depan ini biasanya muncul ketika Gen Z memiliki banyak mimpi di masa depan. Impian itu bisa muncul dari diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Pada saat mereka menghadapi kenyataan kalau mimpi tersebut memiliki banyak jalan terjal jika ingin mencapainya, perasaan ketakutan soal apakah mereka bisa mewujudkan impian itu di masa depan akan mulai memenuhi pikirannya.
Dilansir laman Better Up, ketakutan pada masa depan Gen Z sebenarnya bisa mulai diatasi dengan melakukan refleksi pada diri sendiri. Tanyakan pada diri sendiri, apa perasaan yang sedang dirasakan, apa yang membuat khawatir akan masa depan, apa nilai-nilai yang dipegang, kemampuan apa yang paling menonjol, dan apakah Gen Z memiliki motivasi serta kemauan untuk menghadapi tantangan di masa depan. Lewat sejumlah refleksi itu, setidaknya Gen Z bisa memulai menyusun rencana untuk menghadapinya.