Dalam dinamika kehidupan sosial, people pleaser sering dihadapkan oleh berbagai tantangan. Keinginan kuat untuk memuaskan dan menyenangkan orang lain adalah hal baik. Akan tetapi, ini justru menyebabkan masalah-masalah seperti tekanan mental, masalah keuangan, rusaknya hubungan interpersonal, ketergantungan pada validasi eksternal, dan kekhawatiran akan masa depan.
Sebagai individu yang cenderung menempatkan kebutuhan orang lain di atas kebutuhan sendiri, people pleaser terjebak dalam perilaku yang dapat merugikan diri sendiri. Oleh karena itu, memahami masalah yang dihadapi people pleaser membantu mereka lepas dari dilema moral yang menjerat diri.