ilustrasi pasangan sedang bertengkar (pexels.com/Timur Weber)
Ketika mendapat kritik, seringkali kita merasa tersinggung atau baper karena merasa kritik tersebut mewakili diri kita secara keseluruhan. Namun sebenarnya, kritik tidak selalu mewakili diri kita secara pribadi. Kritik dapat berupa pandangan subjektif orang lain yang mungkin tidak sepenuhnya objektif dan tidak selalu benar.
Penting untuk memisahkan kritik dari identitas diri kita. Kritik tidak harus dianggap sebagai serangan terhadap diri kita, tetapi sebagai umpan balik yang konstruktif untuk membantu kita berkembang dan meningkatkan kinerja atau kemampuan kita. Jika kita bisa memandang kritik dengan cara yang lebih obyektif, maka kita dapat menghindari perasaan baper dan tetap fokus pada upaya perbaikan diri.
Dalam hidup, kita tak dapat menghindari perasaan baper atau emosional. Namun, kita bisa mengatasi dan mengontrol perasaan tersebut dengan mengembangkan mindset yang tepat. Dengan mengaplikasikan mindset ini dalam kehidupan sehari-hari, diharapkan kamu dapat mengatasi perasaan baper dan hidup dengan lebih bahagia, tenang, dan produktif.