Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi wanita di taman bunga (freepik.com/lookstudio)
Ilustrasi wanita di taman bunga (freepik.com/lookstudio)

Kamu pernah gak sih merasa sudah dewasa, tapi tiba-tiba insecure? Mungkin kita semua pernah ada di momen itu. Di satu sisi, kita merasa sudah punya kendali penuh atas hidup, tapi di sisi lain, muncul perasaan ragu yang tiba-tiba menyergap.

Seperti jalan yang penuh kerikil, menjadi dewasa itu gak selalu mulus. Yuk, kita bahas lima momen yang bikin kita merasa dewasa tapi sekejap kemudian insecure. Siapa tahu, kamu gak sendirian mengalaminya!

1. Saat punya pekerjaan tetap, tapi merasa gak cukup kompeten

Ilustrasi orang sedang bekerja (freepik.com/freepik)

Punya pekerjaan tetap mungkin adalah impian banyak orang. Gaji bulanan masuk, status sosial meningkat, dan rasanya kita sudah mencapai tanda "kedewasaan". Tapi, di balik itu, perasaan insecure bisa saja muncul, terutama ketika kamu mulai merasa bahwa pekerjaanmu mungkin gak sesuai dengan ekspektasi. Apakah aku benar-benar bisa melakukan ini? Apa aku cukup kompeten?

Inilah momen di mana kamu merasa seperti seorang dewasa yang mandiri, namun tiba-tiba ada rasa ragu akan kemampuan diri. Mungkin kamu takut orang-orang akan "menemukan" bahwa kamu gak sekompeten yang mereka pikirkan. Jangan khawatir, perasaan ini wajar kok. Semua orang, bahkan yang terlihat paling percaya diri sekalipun, pasti pernah merasakan hal serupa.

2. Ketika mulai mengelola keuangan sendiri, tapi bingung tentang investasi

Ilustrasi orang sedang mencatat anggaran uang (pixels.com/Karolina Grabowska)

Akhirnya, kamu mulai punya penghasilan sendiri dan bisa mengelola keuangan tanpa bantuan orang tua. Kamu merasa dewasa ketika membuka rekening investasi pertama, membaca tentang reksa dana, atau memutuskan untuk menabung demi masa depan. Rasanya keren, kan? Tapi kemudian muncul pertanyaan,  Apakah keputusan investasiku benar? Bagaimana kalau aku salah dan kehilangan uang?

Di satu sisi, kamu merasa bangga sudah sampai di tahap ini, tapi di sisi lain, kecemasan soal keputusan finansial sering menghantui. Kamu mulai mempertanyakan apakah strategi investasimu sudah tepat atau malah akan berujung merugikan. Tenang, proses belajar soal keuangan gak instan. Semakin kamu banyak tahu, semakin percaya diri pula keputusanmu nanti.

3. Saat memutuskan tinggal sendiri, tapi merasa kesepian

Ilustrasi orang sedang menatap ke jendela (freepik.com/garetsvisual)

Tinggal sendiri bisa jadi tanda kebebasan sekaligus kedewasaan. Kamu gak perlu lagi melaporkan keberadaanmu ke siapa pun, bisa mendekorasi tempat tinggal sesuka hati, dan punya waktu pribadi yang lebih banyak. Tapi, gak jarang juga perasaan kesepian mulai datang. Suasana sepi di rumah yang tadinya terasa menyenangkan bisa berubah jadi sunyi yang mengganggu.

Meski merasa dewasa karena bisa mandiri, ada saat-saat di mana kamu merindukan kehangatan suasana rumah bersama keluarga atau teman. Ini sangat normal. Terkadang, kita membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan hidup sendiri dan menemukan keseimbangan antara menikmati kesendirian dan tetap terhubung dengan orang-orang terdekat.

4. Saat menjalin hubungan serius, tapi mulai meragukan diri sendiri

Ilustrasi wanita bersandar di bahu pasangan (freepik.com/freepik)

Ketika kamu sudah memasuki hubungan yang serius, baik itu pacaran lama atau bahkan pertunangan, rasanya seperti pencapaian dewasa yang besar. Kamu sudah berkomitmen dan siap menghadapi masa depan bersama. Namun, di balik itu, muncul perasaan insecure. Apakah aku cukup baik untuk pasangan ini? Bagaimana kalau dia berubah pikiran?

Kita semua pernah berada di posisi ini. Merasa dewasa karena hubungan yang serius, tapi tiba-tiba ada ketakutan gak mampu memenuhi ekspektasi pasangan. Padahal, hubungan yang sehat adalah tentang tumbuh bersama, bukan hanya tentang menjadi "sempurna". Komunikasi dan kepercayaan akan membantu melewati fase insecure ini.

5. Saat dianggap sukses orang lain, tapi merasa belum cukup

Ilustrasi orang sedang bercermin (freepik.com/drobotdean)

Kamu mungkin sudah mencapai banyak hal dalam hidup, pekerjaan yang stabil, hubungan yang baik, bahkan pencapaian pribadi lainnya. Orang-orang di sekitarmu mungkin melihatmu sebagai orang yang sukses dan punya segalanya. Tapi, di dalam diri, kamu masih merasa belum cukup. Apa lagi yang harus aku capai? Kenapa rasanya seperti masih ada yang kurang?

Ini adalah bentuk imposter syndrome yang sering muncul saat kita sudah dewasa. Merasa seperti apa yang kita lakukan gak sebanding dengan harapan orang lain, atau bahkan harapan diri sendiri. Penting untuk diingat, kesuksesan bukan hanya soal pencapaian besar. Terkadang, menghargai proses dan langkah kecil yang kita buat adalah kunci untuk merasa lebih puas dengan diri sendiri.

Menjadi dewasa bukan berarti kita selalu harus merasa yakin dengan segala hal. Perasaan insecure adalah bagian alami dari proses tumbuh dan belajar. Yang penting adalah bagaimana kita menghadapi perasaan itu dan tidak membiarkannya menghalangi langkah kita. Ingat, perjalanan dewasa adalah proses yang berkelanjutan, dan setiap momen ragu adalah kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Teruslah melangkah, meskipun kadang kita merasa goyah. Kamu lebih kuat dari yang kamu kira!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team