5 Nasihat untuk Kamu yang Menganggap Kekayaan sebagai Sumber Bahagia

Kekayaan materi yang dimiliki seorang manusia merupakan sebuah anugerah sekaligus ujian. Sebab kekayaan dapat merubah seseorang menjadi manusia dermawan, namun bisa juga menyulapnya menjadi pribadi yang tamak bak seorang penguasa.
Memiliki harta melimpah membuat seseorang tak lagi pusing memikirkan urusan perut, atau urusan pokok lainnnya. Sebab semuanya bisa terpenuhi. Namun begitu, ada satu hal yang tidak bisa dibeli dengan materi, dia adalah kebahagiaan.
Hari ini, tidak sedikit dari sebagian manusia menjadikan kekayaan materi sebagai tolak ukur kebahagiaan. Padahal kenyataan tidak begitu. Ada banyak alasan mengapa kebahagiaan yang hakiki tak bisa datang seketika hanya dengan mengeluarkan lembaran-lembaran uang, atau dengan menjual aset-aset mahal. Sebab bahagia memiliki rumahnya sendiri, yakni hati yang tenang dan damai. Maka tak heran masih ada sebagian orang yang merasakan kekosongan hati, meski hidup sudah bertabur materi.
Untukmu yang masih menganggap bahwa kekayaan materi adalah sumber bahagia, berikut ini 5 nasihat yang mungkin bisa mencerahkanmu.
1. Jika bahagia bisa dibeli dengan uang, maka populasi orang tak berada tentu sudah semakin langka hari ini
Terkadang manusia saja yang terlalu rumit mendefinisikan kebahagiaan, sehingga akhirnya menjadikan kekayaan materi sebagai tolak ukur meraih nikmatnya rasa bahagia. Padahal hidup tak selalu bahagia. Ada namanya ujian, namun di sela-selanya terselip suka cita dan rasa syukur. Karena itu, kekayaan materi bukanlah sumber bahagia. Jika itu tolak ukurnya, mestinya hari ini sudah tak ada lagi kaum papa, sebab mereka tentu akan lebih dulu punah lantaran tak punya kekayaan sehingga sirnalah kebahagiaan mereka.
Coba lihat, orang-orang yang hidup dengan keadaan serba cukup bahkan mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan, mereka tetap mampu merasa bahagia dengan cara mereka. Salah satunya bahagia dengan mensyukuri apa yang mereka peroleh sebagai sumber rezeki dari Ilahi.