Mengutip tulisan penulis dan aktivis perempuan, Alix Kates Shulman dan Honor Moor dalam Literary Hub, tuntutan untuk memberi kebebasan lebih pada perempuan muncul di Prancis pada awal 1950-an. Tepatnya ketika buku Le Deuxième Sexe (atau yang diterjemahkan menjadi The Second Sex: Woman as Other) karya Simone de Beauvoir terbit.
Karyanya menimbulkan perdebatan sengit. Kelompok-kelompok konservatif menghujat bahkan melarang penerbitannya, tetapi di sisi lain ini menginspirasi terbentuknya beberapa gerakan liberasi perempuan. Puncaknya pada tahun 1960-1970-an muncul berbagai kampanye dan demonstrasi menuntut pemenuhan hak untuk perempuan dan kesetaraan gender di sejumlah negara. Terutama Eropa dan Amerika Serikat.
Meski bukan gerakan feminis pertama, era tersebut yang jadi cikal bakal kebangkitan aktivisme hak perempuan di berbagai negara. Mirisnya, meski sudah ada sejak beberapa dekade lalu, sampai sekarang masih banyak aturan dan norma yang membuat perempuan terkekang. Ini yang kemudian membuat buku-buku bertema liberasi perempuan masih sering kita temukan. Bahkan dengan latar waktu kontemporer.
Buat yang punya ketertarikan khusus di ranah ini, boleh coba perkaya wawasanmu dengan membaca novel bertema liberasi perempuan berikut. Dijamin menginspirasi.