Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi berpikir (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi berpikir (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Intinya sih...

  • Kegagalan adalah bagian dari perjalanan sukses
  • Keterampilan keuangan penting untuk kehidupan sehari-hari
  • Kemampuan bersosialisasi dan beradaptasi diperlukan di dunia nyata
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sekolah mengajarkan banyak hal, mulai dari rumus matematika hingga aturan tata bahasa. Namun, ada beberapa pelajaran berharga yang tidak bisa kamu dapatkan di dalam kelas, melainkan hanya dari pengalaman hidup. Oleh karena itu, ada baiknya kamu terbuka dengan kesempatan belajar yang didapatkan di luar sekolah.

Pelajaran ini sering kali datang dari kegagalan, interaksi sosial, atau tantangan yang harus kamu hadapi sendiri. Tidak ada ujian tertulis untuk mengukur pemahamanmu, tetapi setiap keputusan yang kamu ambil adalah bentuk pembelajaran yang sesungguhnya. Berikut adalah lima pelajaran yang akan berguna dalam hidupmu.

1. Menghadapi kegagalan dengan kepala dingin

ilustrasi overthinking (pexels.com/Inzmam Khan)

Beberapa orang beranggapan bahwa kegagalan adalah sesuatu yang harus dihindari. Pola pikir ini membuat banyak siswa takut mencoba hal baru karena khawatir akan nilai buruk atau hukuman. Akibatnya, mereka cenderung menghindari risiko dan sulit berkembang ketika menghadapi tantangan di dunia nyata. Padahal, kesempurnaan bukan satu-satunya tolok ukur dari sebuah proses belajar.

Dalam kehidupan nyata, kegagalan adalah bagian dari perjalanan menuju kesuksesan. Justru dari kegagalan, kamu belajar bagaimana bangkit, beradaptasi, dan mencoba lagi dengan cara yang lebih baik. Kegagalan mengajarkan ketahanan mental dan memberikan pengalaman berharga yang tidak bisa didapat dari keberhasilan semata.

2. Mengelola keuangan dengan bijak

ilustrasi menghitung uang (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Sekolah mungkin mengajarkan dasar-dasar matematika, tetapi tidak semua orang diajarkan bagaimana mengelola uang dengan baik. Padahal, keterampilan ini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bar akan terasa dampaknya ketika seseorang sudah memasuki usia dewasa dan harus bertanggun jawab terhadap keuangannya sendiri.

Mulai dari menyusun anggaran, menabung, hingga menghindari utang yang tidak perlu, semua ini hanya bisa dipelajari melalui pengalaman. Misalnya, menetapkan batas pengeluaran bulanan dapat membantumu mengelola keuangan dengan lebih bijak. Tanpa pemahaman yang baik tentang keuangan, seseorang bisa terjebak dalam masalah finansial meskipun memiliki penghasilan besar.

3. Berkomunikasi dan membangun relasi yang sehat

ilustrasi ngobrol (pexels.com/fauxels)

Kita belajar untuk bersosialisasi di sekolah secara alami. Meski demikian, membangun relasi yang sehat adalah keterampilan yang harus diasah sendiri. Tidak semua orang tahu cara berkomunikasi dengan baik atau menangani konflik secara dewasa. Padahal, kualitas hubungan kita dengan orang lain bisa sangat menentukan arah hidup kita ke depan.

Dalam kehidupan sehari-hari, kemampuan ini sangat berpengaruh pada karier dan kehidupan pribadi. Orang yang bisa mendengarkan dengan baik dan berbicara dengan jelas akan lebih mudah mendapatkan peluang dan menjaga hubungan dengan orang lain. Karena itu, penting untuk belajar memahami diri sendiri dan orang lain agar hubungan yang terjalin bisa tumbuh dengan sehat.

4. Menyesuaikan diri dengan perubahan

ilustrasi fokus kerja (pexels.com/olia danilevich)

Sekolah memberikan struktur yang jelas terhadap materi pelajaran dan kalender pendidikan, namun kehidupan sering kali penuh dengan perubahan yang tidak terduga. Kemampuan untuk beradaptasi adalah kunci agar tidak mudah stres saat menghadapi situasi baru. Hal tersebut perlu dilatih secara mandiri oleh masing-masing siswa sejak dini.

Entah itu perubahan dalam pekerjaan, hubungan, atau lingkungan, mereka yang bisa menyesuaikan diri akan lebih siap menghadapi berbagai tantangan. Misalnya, seseorang yang kehilangan pekerjaannya harus mampu mempelajari keterampilan baru atau mencari peluang di bidang lain. Fleksibilitas adalah keterampilan yang bisa membantumu bertahan di dunia yang terus berubah.

5. Mengatur waktu dan prioritas dengan baik

ilustrasi membuat jadwal (pexels.com/Jess Bailey Designs)

Di sekolah, jadwal sudah ditentukan dan kamu hanya perlu mengikutinya. Setelah lulus, kamu harus belajar mengatur waktu sendiri tanpa ada guru atau sistem yang mengingatkan. Banyak orang kesulitan menyeimbangkan pekerjaan, waktu istirahat, dan kehidupan pribadi karena tidak terbiasa dengan kebebasan ini. Nyatanya, kamu harus belajar mengatur waktu sendiri dan menentukan mana yang lebih penting untuk dilakukan lebih dulu.

Tanpa manajemen waktu yang baik, kamu bisa merasa kewalahan dengan berbagai tanggung jawab. Menentukan prioritas dapat membantumu tetap produktif tanpa merasa terlalu terbebani. Kamu bisa memulainya dengan belajar membuat jadwal harian untuk membantumu tetap fokus pada pekerjaanmu.

Sekolah memang memberikan bekal ilmu pengetahuan, tetapi kehidupanlah yang mengajarkan kebijaksanaan. Kegagalan, keuangan, relasi, perubahan, dan manajemen waktu adalah beberapa hal yang hanya bisa kamu pahami dari pengalaman langsung. Jadi, jangan takut belajar dari kehidupan, karena di sanalah pelajaran paling berharga berada.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team