ilustrasi pria di laut (pexels.com/Анастасия Беккер)
Beruntunglah kita yang tidak pernah mengalami situasi kehidupan sepelik yang terjadi pada orang lain. Akan tetapi, jangan jadikan anugerah sebesar ini untuk menghakimi kesalahan-kesalahan orang lain di masa lalu.
Percayalah, tidak ada anak manusia yang betul-betul meniatkan dirinya untuk melakukan berbagai kesalahan dalam kehidupannya. Hanya saja, ketidaktahuan dan kebingungan di tengah berbagai ujian hidup dapat membuatnya sukar untuk membedakan serta memilih yang putih dari yang hitam.
Bayangkan dirinya sebagai manusia rapuh di tengah dingin dan gelapnya dunia. Sendirian, ketakutan, dan tak ada lagi hitam atau putih di matanya. Yang ada hanyalah sepasang mata yang rapat terpejam, detak jantung yang memburu, dan keinginan untuk secepatnya keluar dari situasi mengerikan.
Seumpama kita berada dalam situasi yang sama persis dan tak segera ada cahaya yang menerangi atau tangan malaikat yang menggamit, tidakkah kemungkinan besar kita akan melakukan kesalahan seperti dirinya? Bersyukurlah kalau kita tak pernah mengalami situasi seperti itu.
Melupakan kelamnya masa lalu orang lain yang telanjur kita ketahui rasanya memang tidak mungkin. Akan tetapi, tidak menghakiminya sangatlah mudah dilakukan asal kita tak sombong akan kemujuran dalam kehidupan sendiri.