Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi perempuan bahagia (pexels.com/Antony Trivet)
ilustrasi perempuan bahagia (pexels.com/Antony Trivet)

Input akan selalu menentukan output. Sikap hati selalu berperan penting. Bila kamu terus mengisi hatimu dengan perasaan iri, rendah diri, dan keinginan untuk menjadi orang lain, kamu jelas tidak akan pernah bisa merasa puas. Kamu akan selalu berakhir kecewa dan kecewa.

Namun, berbeda bila kamu memiliki hati yang ikhlas, yang tidak gampang menuding salah keadaan. Selain manfaat tersebut, ini, nih, lima pentingnya memiliki hati yang legawa.

1.Tidak mudah patah semangat

ilustrasi merenung (pexels.com/Vlada Karpovich)

Keadaan bisa berjalan tidak sesuai ekspektasi, tapi semangatmu tetap membara kalau kamu punya hati yang legawa. Kamu tidak akan menilai kesuksesan atau kegagalan berdasarkan keadaanmu yang sekarang, karena pandanganmu tidak terbatas di satu titik itu saja.

Bandingkan ketika kamu selalu menoleh ke masa lalu. Ya langkahmu jelas akan stuck di situ-situ saja, sebab kamu masih belum bisa mengikhlaskan kehilangan atau kegagalanmu dulu.

2.Punya keberanian untuk melangkah maju

ilustrasi notulen (pexels.com/George Milton)

Gagal sekali, ia akan bangkit lagi. Gagal dua kali, ia akan cari cara lain. Intinya apa pun hasilnya, ia tak akan menyerah sampai tujuannya tercapai. Ia punya keberanian karena hatinya tidak terjebak dalam kata “gagal”.

Jangan mau kalah dengan keadaan. Keadaan bisa berjalan tidak sesuai ekspektasi, tapi tidak berarti semua akan berakhir buruk. Tidak berarti kamu akan terus terjebak dalam kegagalanmu seperti dulu-dulu.

3.Bisa memikirkan peluang atau strategi lain

ilustrasi bekerja (pexels.com/Mikhail Nilov)

Karena hatinya legawa, ia tidak gampang baper dengan kegagalan atau kekalahan di dulu-dulu. Pikirannya jadi lebih jernih dalam menilai keadaan. Yang gagal dilepas, yang baru mulai diperjuangkan. Ide-ide baru pun bermunculan.

Berbeda bila kamu masih menoleh ke belakang, pikiranmu akan dilingkupi ketakutan dan kebimbangan. Pada akhirnya, kamu juga yang rugi sendiri.

4.Tidak mudah menyalahkan diri sendiri atau orang lain

ilustrasi merenung (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Selalu ada alasan di balik sesuatu, itu yang kamu percayai dengan memiliki hati yang ikhlas. Kamu tidak akan menyalahkan diri sendiri ketika orang lain memilih pergi darimu, pun tidak akan menyalahkan orang itu.

Kamu mengerti bahwa setiap orang ada fasenya sendiri-sendiri. Ketika fase itu telah berakhir, kamu tidak bisa menyalahkan siapa pun.

5.Hatimu akan terasa tenang, tidak mudah tertekan

ilustrasi wanita (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Belajar ikhlas akan membuat hatimu tenang. Kamu tidak lagi diburu oleh pengalaman pahit di masa lalu. Bersedih iya, terpuruk tidak. Kamu pun, secara bertahap, mulai belajar melepaskan kehendakmu sendiri.

Keinginanmu yang tidak terpenuhi akan menjadi acuan untuk kamu berjuang lebih. Ketika memang sudah mentok, kamu akan selalu mencari cara lain, atau mengganti ambisi dengan yang baru. Intinya kamu tidak akan berendam lama-lama dalam perasaan rendah diri.

Punya hati legawa akan membantumu dalam banyak hal di hidup. Mungkin terasa berat di awal, tapi yuk sama-sama kita latih diri menjadi pribadi yang ikhlas. Selalu ingat, ketika satu pintu tertutup, yang lain akan dibuka bagimu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team