Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pria merenung (Reshot.com/ @fivesixthreedays)

Gak sedikit juga yang mendefinisikan kegagalan dengan perspektif yang keliru. Misalnya, dengan menganggap kegagalan adalah tanda dari kelemahan diri. Alhasil, malah membuat mereka semakin terpuruk. Berikut ini ada lima persepsi kurang tepat tentang kegagalan yang perlu dibenahi. Simak daftarnya sampai selesai, ya!

1. Persepsi bahwa gagal berarti kamu gak kompeten

ilustrasi pria memegang kepala (Reshot.com/ @nina_p_v)

Jika berbicara tentang keberhasilan, kamu pasti sering mendengar bahwa keberhasilan itu berkaitan dengan kemampuan atau kompetensi seseorang. Meskipun begitu, menjustifikasi bahwa kegagalan adalah tanda bahwa seseorang gak kompeten, tentu saja keliru. Sebab, gak ada patokan pasti yang mendiskripsikan bahwa seseorang yang gagal berarti gak kompeten.

Kita ambil contoh ketika kita gagal lulus dalam uji kompetensi saat melamar pekerjaan. Ini bukan berarti kamu gak kompeten, namun bisa jadi karena kelelahan, kurang mempelajari materi, dsb. Atau misalnya ketika tulisan kamu gak kunjung dilirik oleh editor, bukan berarti kamu gagal jadi seorang penulis.

Toh, suatu keahlian itu bukan hal yang konstan, namun bisa dilatih dan dikembangkan. Sebab kita bisa meningkatkan kemampuan, asal memiliki keinginan untuk terus belajar. Namun jika kamu memang merasa kurang di bidang tertentu, bukan berarti gak kompeten juga. Sebab, kamu bisa menggali kemampuan di bidang lainnya.

2. Gagal berarti tujuan yang kamu buat gak realistis

Editorial Team

Tonton lebih seru di