5 Pola Pikir Tidak Sehat yang Perlu Dihindari dalam Hidup Sehari-hari 

Dalam menjalani banyak hal dalam hidup, kita dianjurkan untuk selalu bersabar dan disiplin. Sebab, ibaratnya menanam biji, tidak mungkin rasanya kita tahu ia tumbuh atau tidak hanya beberapa hari setelah ditanam. Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa proses tidak selalu harus membuahkan hasil dengan cepat. Begitu pun dengan kebahagiaan, terkadang juga perlu ditunda.

Meskipun begitu, bukan berarti untuk bahagia, kita harus selalu menunggu hal-hal yang diinginkan terwujud. Misalnya, baru merasa akan bahagia ketika memiliki hal-hal besar yang diinginkan. Meskipun kelihatannya baik, mindset tersebut justru akan menuntun kita jadi pribadi yang kurang berpuas diri bahkan cenderung menuntut diri sendiri dan orang lain.

Padahal tanpa harus bergantung pada pencapaian, kita bisa kok tetap bahagia dengan hal yang sederhana saja. Semisal dengan membiasakan diri untuk bersyukur setiap hari.

Merasa was-was atau ragu ketika hendak mencoba hal baru merupakan hal wajar dirasakan setiap orang. Toh, kalau kita melihat dari sudut pandang lain, rasa was-was justru akan membantu kita mempersiapkan segala sesuatu lebih baik. Misalnya saat pertama kali bertani, kita bisa belajar teknik pengolahan lahan yang baik terlebih dahulu.

Meskipun begitu, rasa khawatir yang berlebihan akan masalah yang akan terjadi saat memulai sesuatu, ini juga menjadi mindset gak sehat yang perlu dihindari. Sebab, setiap hal yang kita lakukan pasti akan menemui fase trial and error masing-masing. Jadi kalau kita takut akan hal tersebut, justru akan menyebabkan stuck dan kehilangan kesempatan berharga, bukan?

Gak bisa dimungkiri, menghadapi berbagai masalah dalam hidup memang bukan perkara mudah. Di situasi tersebut selain menyalahkan keadaan, tanpa sadar kita juga kerap menyalahkan orang lain atau faktor eksternal lain. Contoh sederhananya, ketika gagal mendapatkan nilai baik saat ujian, kamu berpikir materinya belum diajarkan di kelas.

Meskipun sesekali kita pernah melempar kesalahan akan kegagalan, namun self serving bias atau kecenderungan seseorang menganggap kegagalan disebabkan karena faktor eksternal, bisa berpengaruh buruk. Salah satunya yaitu menyebabkan mereka gak berkembang atau bahkan jadi kurang menghargai orang lain.

Akibatnya, perilaku tersebut justru bisa berujung toxic bagi diri sendiri maupun orang lain. Padahal, setiap masalah yang dihadapi, seharusnya memang menjadi tanggung jawab diri sendiri. Dengan demikian, nantinya kita juga lebih mudah mengevaluasi diri sebelum mencari kesalahan faktor eksternal.

Sebagian orang mungkin pernah melakukan suatu kebaikan untuk mendapatkan simpati atau biar disukai orang lain. Misalnya kamu seorang karyawan, biar disukai oleh bos atau atasan, kamu bekerja dengan tekun dan kerja keras. Meskipun demikian selalu menyetujui permintaan orang lain hanya agar disukai tanpa mempertimbangkan dampak baik atau buruknya, ini juga menjadi mindset yang harus dihindari.

Sebab meskipun kelihatannya sepele, sikap gak enakan atau people pleaser bisa berdampak lebih buruk. Selain membuat kamu kehilangan pendirian dan tidak menikmati hal yang dilakukan, ini juga berpotensi menyebabkan kelelahan secara fisik dan mental. Seperti menyebabkan kecemasan karena takut orang lain tidak menyukai.

Maka dari itu, kamu tidak perlu menyenangkan setiap orang. Maksudnya bukan berarti tidak peduli, namun lakukan sesuatu karena keinginan pribadi, entah dengan tujuan berbagi atau empati perlu dilakukan, ya. Selain itu, miliki prinsip dan tujuan hidup yang kuat. Sehingga nantinya, kamu juga gak gampang terpengaruh akan hal-hal kurang baik di sekitar.

Dalam situasi tertentu, wajar rasanya jika kita merasa iri hati kepada orang lain. Entah karena melihat keberhasilan teman, atau alasan lainnya. Gak melulu buruk, kalau kita melihat dari sudut pandang lebih luas, sebenarnya rasa iri juga bisa berarti positif. Seperti memotivasi diri sendiri untuk menjadi pribadi yang lebih baik, misalnya.

Akan tetapi, jika kamu mudah iri hati terhadap orang lain dalam hal apa pun, ini juga menjadi mindset yang perlu dihindari. Sebab iri hati berlebihan justru akan memicu perasaan tidak senang akan kebahagiaan orang lain. Yang pada kondisi tertentu, ini bisa menimbulkan rasa dengki atau perasaan tidak suka lainnya pada orang lain dan juga diri sendiri.

Jadi meskipun normal, mengendalikan perasaan iri hati ini penting sekali. Mungkin dengan perlahan menerima diri sendiri tanpa harus membanding-bandingkan. Sehingga dengan pengendalian ini, nantinya juga tidak mempengaruhi hubungan dengan orang lain.

Sekali lagi, membentuk pola pikir yang sehat bukan perkara yang mudah. Apalagi ketika kita dihadapkan akan berbagai kesulitan dan masalah dalam hidup. Namun kalau perlahan kamu dapat melakukannya, percayalah pola pikir yang sehat merupakan awal dari banyaknya kebahagiaan hidup.