5 Renungan untukmu yang Kerap Menggantungkan Hidup Pada Uang

Hidup manusia tidak lepas dari uang atau harta. Tak dapat dimungkiri, setiap kita pasti butuh uang. Uang adalah kebutuhan bagi seseorang untuk dapat bertahan hidup. Uang juga dapat meningkatkan status sosial di masyarakat.
Wajar manusia berlomba-lomba untuk mengumpulkan harta sebanyak mungkin. Lalu apakah manusia harus menyerahkan segalanya untuk mendapatkan uang atau mengumpulkan harta? Ternyata hal tersebut salah besar. Mengapa demikian? Simak 5 renungan yang akan membuka pikiranmu di bawah.
1. Cinta akan uang membuat suara hati hurani padam
Demi uang manusia dapat tega memadamkan hati nurani untuk menuruti hawa nafsunya. Dengan segala akal, kepintaran manusia dapat menciptakan suatu aplikasi atau sistem yang canggih untuk menipu dengan membajak akun orang lain. Kasus penipuan online semakin meningkat menunjukkan bahwa manusia sudah tidak menggunakan akal budinya untuk mendapatkan uang dengan cara yang baik.
Menipu, mencuri, merampok bahkan dengan kejam menghilangkan nyawa orang lain, semuanya demi mendapatkan uang. Hati nurani manusia sudah tidak lagi memikirkan dampak dari kejahatan perbuatannya yang mengakibatkan penderitaan orang lain. Bahkan hukum karma, hukum agama sudah diabaikan.
2. Uang membuat ego semakin tinggi
Ketika harus memilih orang tua, persaudaraan atau pertemanan, seseorang mungkin lebih memilih uang dan tega meninggalkan orang yang disayangi. Merasa memiliki uang banyak adalah memiliki segalanya menjadikan ego semakin tinggi.
Seseorang mungkin akan merasa dirinya penting apabila memiliki banyak uang. Rasa empati terhadap sesama perlahan memudar.
3. Uang gak bisa membeli waktu
Dengan berjalan waktu manusia akan semakin tua dan lemah. Kegagahan, keperkasaan semakin memudar. Umur manusia semakin singkat. Kekayaan seorang tidak dapat membeli umurnya.
Contoh, Steve Jobs, pendiri Apple Inc. Dengan kekayaannya tidak dapat membeli umur. Dia kembali kepada sang Pencipta di usia yang muda 56 tahun. Demikian uang atau kekayaan tidak dapat membeli waktu atau umur seseorang. Jadi uang bersifat terbatas.
4. Uang gak menjamin kesehatan
Ada uang bisa membeli obat tapi tidaklah dapat menjamin ada uang menjamin kesehatan yang baik. Bagaimana mengendalikan kesehatan adalah kebebasan manusia memilih dan menentukan bagaimana pola hidup, pola makan dan pola tidur yang sehat. Bukan uang yang menentukan manusia itu sehat atau tidak.
5. Uang gak menjamin kebahagiaan
Perasaan bahagia adalah pilihan. Seorang kaya bisa saja berasa kesepian dan tidak bahagia. Memang dengan uang kebutuhan kebutuhan materi bisa tercukupi. Tetapi uang bukan kebahagian itu sendiri. Bahagia hanya dapat dicapai dari orang itu sendiri. Kesadaran hati ingin bahagia dan membuang jauh perasaan negatip seperti cemburu, iri hati, serakah, sakit hati dsb.
Kalau begitu mengapa manusia tidak mengintrospeksi diri? Sebab, manusia mengabaikannya dan lebih senang menimbun kekayaan terus menerus. Pada akhirnya uang bukanlah segalanya. Uang bukan tujuan hidup. Karena itu janganlah hidup , hati kita dikendalikan dengan uang.
Keseimbangan antara kehidupan pribadi dan uang perlu diciptakan. Semoga kita bukan insan yang bebal, serakah pada akhirnya terlambat untuk berbuat baik dan menyesal. Ada harta yang jauh bernilai, harta yang kekal yaitu nilai nilai moral, kasih, karakter. Sang Pencipta meminta untuk mengumpulkan harta di sorga bukan di bumi artinya harta yang bersifat kekal.