Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi dua pria (pexels.com/Ron Lach)

Pernahkah kita merenungkan bahwa mungkin saja kita telah menjadi pribadi yang toksik bahkan bagi orang yang tidak pernah kita kenal secara langsung? Contohnya, dengan nyinyir di medsos perihal gaji orang yang menurut kita terlalu kecil dan cara dia mengelolanya supaya tetap cukup.

Bagi kita, pengelolaan tersebut tidak masuk akal. Kita menilainya kurang cerdas dalam memilih pekerjaan. Bahkan kita bisa tega menudingnya cuma menyengsarakan keluarga yang menjadi tanggung jawabnya dengan gaji segitu.

Padahal, di luar dirinya, banyak sekali orang dengan besaran gaji atau penghasilan yang sama bahkan lebih kecil lagi. Terbayang kan, betapa tersayatnya hati mereka ketika membaca unggahan kita yang nyinyir soal gaji itu?

Kita harus segera menghentikannya supaya tak menjadi kebiasaan yang terasa sah-sah saja dilakukan. Ayo, kita renungkan lima alasan di bawah ini untuk menyadari betapa toksiknya kita sebenarnya.

1. Sekecil apa pun gajinya seseorang, itu didapatnya dengan kerja keras

ilustrasi bekerja (pexels.com/cottonbro)

Berapa pun gaji orang lain yang menurut kita kekecilan, itu tidak diperolehnya hanya dengan berpangku tangan. Dia bekerja keras nyaris sepanjang hari. Bahkan dengan pekerjaan itu, banyak orang pun ikut merasakan manfaatnya.

Jadi, mengapa kita tidak bisa menghargai setiap peluh yang diteteskannya? Apakah kita akan lebih menghargai orang yang mendapatkan lebih banyak uang sekalipun caranya tidak benar? Kita bahkan belum tentu mampu melakukan pekerjaannya, kan?

2. Mentalnya bisa kena, harga diri dan semangatnya dalam bekerja auto drop!

Editorial Team

Tonton lebih seru di