Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi materialistis (freepik.com/drobotdean)

Saat ini materialisme telah menjadi pemandangan umum dalam masyarakat. Orang-orang makin terpaku pada keinginan mereka memiliki barang mewah, harta berlimpah, mobil mahal, dan sebagainya. Beberapa orang yang materialistis bahkan mengabaikan makna tentang usaha dan kerja keras demi mencapai keinginannya. Tren ini menimbulkan pertanyaan tentang apa yang mendorong orang menjadi materialistis.

Ada sejumlah faktor yang memengaruhi perubahan perilaku manusia menjadi materialistis. Mulai dari tekanan sosial hingga iklan dapat memengaruhi perilaku konsumtif seseorang. Dengan memahami sebab ini, kita dapat mempertimbangkan dampak materialisme terhadap individu dan masyarakat secara keseluruhan. 

1. Pengaruh tekanan sosial

ilustrasi tekanan sosial (freepik.com/cokie_studio)

Tekanan sosial, terutama dari teman sebaya, memegang peran penting dalam mendorong seseorang menjadi materialistis. Teman sebaya atau lingkungan sosial lainnya kerap kali menjadi pengaruh kuat dalam keputusan pembelian. Ketika teman dekat memamerkan barang mewah atau gaya hidup konsumtif, orang tersebut akan tertarik untuk mengikuti jejak mereka. 

Hal ini disebabkan oleh dorongan untuk tidak merasa ketinggalan zaman atau dianggap tidak sukses. Untuk mempertahankan citra positif dan status, orang tersebut mungkin merasa perlu memenuhi standar konsumsi yang diterapkan lingkungan sosial. Pada akhirnya, ini mendorong mereka menjadi materialistis sebagai penanda prestise dan keberhasilan. 

2. Iklan dan media sosial

Editorial Team

Tonton lebih seru di