Dalam hubungan atau interaksi dengan seseorang, kita pasti menginginkan kesesuaian dan kecocokan dalam berkomunikasi. Nah, namun terkadang ada saja orang-orang yang susah banget diajak berkompromi atau memiliki pola pikir yang terlalu ribet. Alhasil, yang ada malah timbul permasalahan dan kesalahpahaman dalam hubungan.
Coba cek yuk, tanda-tandanya berikut ini! Mungkin tanpa sadar kamu punya beberapa sikap di bawah ini.
Orang yang begitu cepat terpancing emosi biasanya sedikit sulit diajak berkompromi. Karena pemikirannya dipengaruhi kuat oleh egonya sendiri. Sehingga, tak ada kesempatan bagi lawan bicaranya untuk berpendapat.
Kamu bisa begitu mudah marah jika pendapat orang lain tidak sesuai keinginanmu. Atau, kamu begitu cepat menolak pendapat orang lain tanpa mau mempertimbangkannya terlebih dahulu. So, emosi negatifmu lebih mendominasi saat berinteraksi dengan orang lain.
Pernah gak sih, kamu bertanya kepada seseorang tentang hal-hal kecil, namun si dia tidak bisa menjawabnya? Atau, dia menjawab dengan jawaban terserah. Nah, hal ini mungkin terkadang dianggap biasa oleh sebagian orang.
Namun, pahamilah bahwa tidak semua orang menyukai hal tersebut. Karena bisa saja, orang yang tidak mampu membuat keputusan atau pilihan dinilai sebagai pribadi yang ribet, plin-plan, manja atau terlalu ketergantungan dengan orang lain.
Beberapa orang yang sulit bisa diajak berkompromi menganggap dirinya adalah yang paling sempurna. Sehingga, tidak merasa ada celah untuk melakukan kesalahan. Nah, biasanya hal ini dikarenakan pemikirannya yang tak ingin ditentang dan keengganan untuk mengalah.
Padahal, dalam hidup tak selamanya semua hal bisa sesuai keinginan kita. Terkadang untuk menjaga keharmonisan dan kedamaian, kita juga perlu sedikit mengurangi ego dan berempati kepada orang lain.
Agar interaksi dengan orang lain menjadi seimbang, perlu adanya keadaan di mana kita menjadi orang yang mendengar atau berbicara. Kamu tak bisa seterusnya ingin didengar tanpa mau mendengar. Kamu tidak bisa selalu berbicara tanpa memberikan kesempatan orang lain untuk berbicara.
So, ketika kamu terus ingin berbicara dan tak mau mendengar pendapat atau nasihat orang lain, maka kemungkinan untuk berselisih menjadi besar. Kemudian, jika perselisihan tidak memiliki jalan tengah maka hanya akan membuat hubungan menjadi berantakan.
Berkompromi merupakan jalan yang dilakukan untuk mencapai kesepakatan dari perbedaan pendapat. Maka, hal ini tak bisa dilakukan dengan hanya melihat permasalahan dari satu pihak saja. Perlu adanya pandangan menyeluruh dari berbagai sisi untuk mendapatkan kesimpulan yang bijak.
Terkadang orang-orang yang susah diajak berkompromi dan pola pikirnya sedikit ribet begitu suka memenangkan pendapat dari pihaknya sendiri. Sehingga, pendapat dari pihak lain tidak dipandang atau dinilai sedikitpun.
Nah, lima sikap di atas tak baik untuk terus dipertahankan dalam hubungan apapun. Karena dalam hidup kita juga perlu berempati dan bertoleransi dengan beberapa perbedaan.