Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilsutrasi pasangan bercanda (freepik.com/freepik)
Ilsutrasi pasangan bercanda (freepik.com/freepik)

Bertengkar sama pasangan itu hal yang biasa, tapi jangan sampai membuat hubungan jadi makin tegang, ya! Semua pasangan pasti pernah mengalami perbedaan pendapat, tapi itu bukan alasan untuk terus berlarut-larut dalam konflik. Kadang, solusi terbaik datang dari sikap yang spontan dan ringan. Jadi, kalau kamu lagi berantem atau canggung sama pasangan, coba deh lakukan beberapa cara ini. Selain bisa bikin suasana jadi lebih santai, kamu juga bisa menyelamatkan hubungan dari ketegangan yang gak perlu.

Kalau kamu mau meredakan konflik dengan cara yang gak menguras energi, ada banyak hal sederhana yang bisa dilakukan tanpa harus bicara panjang lebar. Penasaran apa saja yang bisa kamu coba? Yuk, simak lima sikap spontan yang bisa bikin hubunganmu lebih harmonis meski sedang ada masalah.

1. Tersenyum dan canda ringan untuk mengurangi ketegangan

Ilustrasi pasangan packing pakaian (freepik.com/Lifestylememory)

Saat lagi berkonflik, kadang kita terlalu fokus pada masalah dan melupakan bahwa senyum bisa jadi solusi. Percaya deh, senyuman itu punya kekuatan untuk mendinginkan suasana yang panas. Coba senyum tulus ke pasanganmu saat kalian lagi debat sengit, dan lihat bagaimana dia merespons. Kadang, hal yang ringan seperti ini bisa membuat pasangan merasa lebih dihargai dan melupakan sejenak masalah yang ada.

Tapi, bukan cuma senyum aja yang bisa meredakan ketegangan, lho. Canda ringan yang diucapkan dengan niat baik juga bisa jadi pemecah suasana. Misalnya, kamu bisa mengingatkan pasangan akan momen lucu atau kejadian konyol yang pernah kalian alami bersama. Siapa tahu, tawa bareng justru membuka jalan bagi pembicaraan yang lebih tenang dan efektif. Gak perlu jadi pelawak, cukup sedikit humor bisa buat suasana lebih cair.

2. Minta maaf duluan meski tidak sepenuhnya salah

Ilustrasi pasangan bersedih (freepik.com/freepik)

Kamu mungkin merasa gak bersalah, tapi gak ada salahnya untuk minta maaf duluan. Terkadang, meminta maaf bukan berarti kamu mengakui sepenuhnya kesalahan, melainkan tanda bahwa kamu lebih mengutamakan hubungan daripada ego. Dengan mengawali permintaan maaf, kamu memberi pasangan ruang untuk membuka hati dan meredakan ketegangan.

Minta maaf ini bisa mengubah suasana hati pasangan. Bahkan, jika dia yang lebih banyak salah, tindakan ini bisa membuat dia merasa dihargai dan bisa merenung sejenak. Mengakui perasaan pasangan dengan cara yang rendah hati justru memperkuat ikatan kalian berdua. Coba deh, dalam keadaan apa pun, beri sedikit pengertian dengan langkah kecil seperti ini. Kepercayaan akan lebih mudah tumbuh setelahnya.

3. Berikan pelukan atau sentuhan lembut tanpa kata

Ilustrasi wanita memeluk pasangan di sofa (freepik.com/pressfoto)

Kadang kata-kata gak cukup untuk menyampaikan perasaan kita. Nah, di saat seperti ini, pelukan bisa jadi cara yang paling efektif untuk menyampaikan perasaan tanpa banyak bicara. Cobalah peluk pasanganmu tanpa kata-kata, cukup sentuh dia dengan lembut. Sentuhan ini bisa menyampaikan banyak hal, seperti “Aku disini, tenang saja.”

Pelukan ini punya kekuatan luar biasa, loh. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, pasangan bisa merasakan kenyamanan dan kasih sayang yang kita beri. Apalagi kalau situasinya sudah sangat tegang, sentuhan fisik ini bisa membuat hati lebih rileks. Jadi, gak perlu takut untuk memberi pelukan hangat saat masalah sedang muncul. Kadang, itu sudah cukup untuk meredakan ketegangan.

4. Ajak pasangan untuk sejenak keluar dan menikmati suasana berbeda

Ilustrasi pasangan berjalan bersama (freepik.com/freepik)

Sering kali, konflik terjadi karena kalian terjebak dalam rutinitas yang monoton. Kadang, solusi yang paling sederhana adalah keluar dari situasi yang membuat kalian merasa jenuh. Ajak pasanganmu untuk keluar dan menikmati suasana baru. Bisa ajak dia jalan-jalan ke taman atau sekadar duduk di kafe sambil menikmati kopi bareng. Suasana yang berbeda bisa membuka perspektif baru dan mengurangi ketegangan.

Lingkungan yang baru bisa memberi kesempatan untuk melihat masalah dengan sudut pandang yang lebih segar. Tanpa tekanan dan gangguan, kalian bisa berbicara lebih terbuka dan jujur tentang apa yang mengganggu pikiran. Jadi, jika dirasa suasana rumah sudah terlalu panas, coba ajak pasangan keluar dan nikmati waktu bersama di luar. Bisa jadi, masalah yang tadinya terasa besar jadi terlihat lebih kecil setelah kalian kembali dengan pikiran yang lebih jernih.

5. Beri ruang sejenak, lalu ajak berbicara dengan tenang dan terbuka

Ilustrasi wanita memasak makanan untuk pasangan (freepik.com/freepik)

Kadang, saat emosi memuncak, yang dibutuhkan adalah waktu untuk mendinginkan kepala. Memberi sedikit ruang bagi diri sendiri dan pasangan untuk sejenak memproses perasaan bisa jadi langkah yang bijak. Biarkan diri kalian berdua sedikit jauh, tetapi jangan biarkan jarak itu semakin jauh. Setelah itu, barulah ajak pasangan untuk berbicara dengan tenang.

Saat berbicara nanti, pastikan untuk lebih fokus pada perasaan masing-masing daripada menyalahkan satu sama lain. Bicara dengan terbuka dan penuh pengertian. Ini bukan soal siapa yang benar atau salah, melainkan tentang bagaimana kalian bisa memahami perasaan satu sama lain. Setelah memberikan ruang, percayalah, pembicaraan kalian akan jauh lebih produktif dan lebih mudah mencapai kesepakatan.

Nah, itu dia beberapa sikap spontan yang bisa membantu meredakan konflik dengan pasangan. Terkadang, hal-hal kecil seperti senyuman atau pelukan bisa memberi dampak yang lebih besar daripada yang kita kira. Ingat, hubungan itu bukan tentang siapa yang menang atau kalah, tapi tentang bagaimana kalian berdua saling memahami dan mendukung. Jadi, coba deh lebih santai dan terbuka dalam menghadapi konflik, karena itu bisa jadi kunci untuk hubungan yang lebih harmonis dan langgeng.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team