Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi perempuan berbicara dengan tenang pada orang lain (pexels.com/Ivan Samkov)

Di tengah berbagai tekanan hidup, beberapa orang tampak selalu tenang dan tidak mudah terguncang. Mereka mampu menghadapi situasi sulit tanpa terlihat panik. Sikap demikian bukan hanya mencerminkan ketenangan batin, tetapi juga memberikan kesan bahwa mereka memiliki kendali atas diri sendiri.

Ketenangan bukan berarti seseorang tidak memiliki masalah, tetapi berkaitan dengan bagaimana mereka merespons keadaan dengan bijak. Dengan menerapkan sikap tertentu, siapa pun bisa terlihat lebih tenang dan meyakinkan di mata orang lain. Berikut beberapa sikap yang membuat kita terlihat lebih tenang dan percaya diri dalam berbagai situasi.

1. Mengendalikan ekspresi dan bahasa tubuh

ilustrasi bersikap tegas namun tetap ramah (pexels.com/Liza Summer)

Cara seseorang menampilkan ekspresi wajah dan bahasa tubuh dapat berpengaruh terhadap kesan yang ditangkap orang lain. Jika wajah terlihat tegang atau gerakan tubuh menunjukkan kegelisahan, orang lain akan langsung menyadari bahwa kita sedang tidak tenang. Sebaliknya, dengan menjaga ekspresi dan gerakan tubuh tetap stabil, kita akan terlihat lebih percaya diri.

Salah satu cara untuk melatihnya adalah dengan memperhatikan postur tubuh dan cara berbicara. Berdiri atau duduk dengan tegak, menghindari gerakan yang terlalu cepat, serta berbicara dengan nada yang stabil akan memberi kesan bahwa kita mampu menghadapi situasi dengan baik. Semakin sering melatih kebiasaan tersebut, semakin alami ketenangan yang kita tampilkan.

2. Berpikir sebelum bereaksi

ilustrasi seseorang berusaha tetap positif (pexels.com/Edmond Dantès)

Orang yang tenang tidak langsung bereaksi secara emosional terhadap beragam situasi. Mereka cenderung mengambil waktu sejenak untuk menganalisis keadaan sebelum mengambil keputusan atau memberikan respons. Sehingga mereka bisa menghindari tindakan impulsif yang bisa memperburuk keadaan.

Salah satu cara melatih kebiasaan itu adalah dengan mengatur napas sebelum merespons sesuatu. Dengan menarik napas dalam-dalam dan memberi diri sendiri waktu untuk berpikir, kita bisa mengontrol reaksi dengan lebih baik. Sikap demikian membuat kita terlihat lebih tenang dan bijaksana dalam menyelesaikan masalah.

3. Menggunakan nada bicara yang stabil

ilustrasi membangun relasi yang jauh dari konflik (pexels.com/RDNE Stock project)

Nada suara yang stabil dan tidak terburu-buru mencerminkan bahwa seseorang memiliki kendali atas diri sendiri. Sebaliknya, berbicara dengan nada tinggi atau terlalu cepat bisa menandakan kecemasan atau ketidaksiapan. Itulah alasan orang yang tenang selalu terdengar meyakinkan saat berbicara.

Untuk melatih nada bicara yang stabil, kita bisa mencoba berbicara lebih pelan dan jelas, terutama dalam situasi menegangkan. Mengatur pernapasan saat berbicara juga membantu menjaga ritme suara agar tetap tenang dan tidak terpengaruh emosi sesaat. Dengan nada bicara yang terkontrol, kita lebih mudah didengar dan dihormati oleh orang lain.

4. Tetap fokus pada hal yang bisa dikendalikan

ilustrasi menetapkan batasan pribadi (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Orang yang terlihat tenang biasanya tidak membuang energi untuk hal-hal di luar kendali. Mereka cenderung fokus pada solusi daripada terjebak dalam perasaan khawatir. Sehingga mereka bisa menghadapi masalah dengan lebih rasional dan tidak mudah terpengaruh oleh keadaan.

Melatih kebiasaan itu bisa dimulai dengan mengidentifikasi hal-hal yang bisa dan tidak bisa kita ubah dalam suatu situasi. Daripada mengkhawatirkan sesuatu yang berada di luar kendali, lebih baik mencari tindakan yang bisa dilakukan. Sehingga kita tidak hanya terlihat lebih tenang, tetapi juga mampu produktif dalam menghadapi tantangan.

5. Mempraktikkan kesabaran dalam berbagai situasi

ilustrasi berusaha memahami situasi (pexels.com/cottonbro studio)

Kesabaran menjadi kunci untuk menjaga ketenangan dalam berbagai kondisi. Orang yang tenang tidak mudah terpancing oleh emosi atau tekanan eksternal. Mereka memahami bahwa setiap masalah membutuhkan waktu dan tidak semua hal bisa diselesaikan dengan terburu-buru.

Untuk meningkatkan kesabaran, kita bisa melatih diri agar lebih menerima keadaan yang tidak sesuai harapan. Mengingatkan diri sendiri bahwa segala sesuatu memiliki proses masing-masing dapat membantu kita tetap tenang dan tidak mudah frustrasi. Sehingga kita akan lebih disegani oleh orang-orang di sekitar.

Menjadi pribadi yang tenang bukan berarti tidak memiliki emosi, tetapi tentang kemampuan mengelola diri dengan baik. Ketenangan adalah hasil dari kebiasaan dan pola pikir yang terus dilatih. Jadi, mulailah membangun kebiasaan di atas agar tidak hanya terlihat tenang di mata orang lain, tetapi juga merasakan ketenangan dalam diri sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team