Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
unsplash/stinkpickle

Istilah book-shaming memang jarang diangkat permasalahannya dalam beberapa kanal berita. Namun perlu kamu ketahui bahwa semakin berkembangnya teknologi dan banyaknya penulis-penulis muda lahir di era millenial saat ini, book-shaming seolah semakin marak dilakukan oleh masyarakat Indonesia.

Book-shaming sendiri adalah sebuah istilah yang menyudutkan seseorang atas jenis buku yang dibacanya. Adanya anggapan bahwa genre buku A lebih baik dari buku B. Book-shaming seolah membuat aktivitas membaca buku menjadi tidak merdeka.

Di bawah ini ada beberapa sikap yang sering tidak kamu sadari bahwa ternyata kamu telah melakukan book-shaming.

1. Membeda-bedakan penulis dan mengagungkan-agung penulis favorit

unsplash/acharki95

Kamu menganggap bahwa penulis favoritmulah yang terbaik. Karya-karyanya adalah sebuah karya yang sangat hebat. Dan kamu memandang bahwa penulis lain yang tak kamu sukai, karyanya biasa saja dan kamu sering mengejek karya tersebut.

Hal tersebut adalah sikap yang nyatanya adalah book-shaming. Kamu hanya menganggap hebatnya sebuah buku hanya dari siapa pengarangnya bukan isinya.

2. Memandang rendah buku dengan genre yang menurutmu tidak layak dibaca

Editorial Team

Tonton lebih seru di