Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sosok yang berkarakter kuat (pexels.com/Jonas Androx)

Kritikan adalah bagian dari kehidupan yang tidak bisa dihindari. Baik itu dalam pekerjaan, hubungan, atau proses pengembangan diri, pasti ada saat di mana orang lain memberikan masukan entah yang membangun atau justru menjatuhkan. Jika tidak disikapi dengan bijak, kritikan bisa membuat kita merasa rendah diri dan kehilangan kepercayaan diri.

Namun, bagi mereka yang mampi tumbuh dengan kuat, kritikan justru menjadi bahan bakar untuk berkembang. Alih-alih merasa terpuruk, mereka belajar memilih mana yang perlu diperbaiki dan mana yang bisa diabaikan. Jika kita bisa menghadapi kritikan tanpa merasa goyah, itu tanda bahwa kita telah bertumbuh dengan baik.

1. Kita mampu memilih untuk tidak terbawa perasaan

ilustrasi pribadi yang bijak (pexels.com/Igor Korzh)

Saat seseorang memberikan kritikan, kita tidak langsung terpengaruh oleh emosi atau perasaan negatif. Kita cenderung bisa tetap tenang dan berpikir rasional, memisahkan kritik dari perasaan pribadi. Kondisi demikian menunjukkan bahwa kita sudah cukup dewasa untuk melihat situasi secara objektif, tanpa terbawa emosi yang bisa menghalangi perkembangan diri.

Sejatinya beberapa sikap tersebut menunjukkan bahwa kita sudah cukup dewasa untuk melihat situasi secara objektif, tanpa terbawa emosi. Hal itu memungkinkan kita untuk menilai kritik dengan bijak.

Apakah hal itu bersifat konstruktif atau hanya sekadar komentar negatif yang tidak perlu dihiraukan. Kita tidak membiarkan kritik menjatuhkan diri sendiri, justru kita menggunakannya sebagai pembelajaran.

2. Melihat kritik sebagai alat untuk proes perbaikan diri

Editorial Team

Tonton lebih seru di