5 Tanda Kamu Sudah Jadi Manusia yang Sabar Lahir Batin

Setiap manusia memiliki jalan hidupnya masing-masing. Sama-sama sedang berusaha memperjuangkan keinginan dan cita-cita. Sama-sama menghadapi kesulitan, dan akan ada waktunya menerima kebahagiaan. Meski porsi yang diterima tidaklah sama, waktunya pun berbeda, termasuk rasa sabar yang dimiliki juga tidak selalu bisa menguatkan.
Ya, manusia dengan rasa sabar tertinggi adalah mereka yang sanggup membalas, tapi memilih diam. Bukan karena menerima perlakuan semena-mena padanya, hanya saja ia akan merasa tak ada gunanya jika terus menerus menentang takdir. Menjadi manusia yang sabar lahir batin pun bukan perkara mudah. Kita mungkin mengira sudah, tapi nyatanya belum juga. Lalu seperti apa sih orang yang sebenarnya sudah atau sedang belajar menjadi manusia dengan kesabaran lahir batin pada dirinya?
1. Tak banyak bicara saat direndahkan orang lain
Benar, tidak semua yang kita jalani dalam hidup selalu berbuah indah. Usaha keras yang kita tunjukkan mungkin sudah paling maksimal. Tapi ada saja yang tak suka bahkan meremehkan apa yang sudah kita kerjakan. Segala ucapan hingga caci maki tentang kita mungkin sudah biasa kita terima. Rasa sakit hati pun seolah sirna dan terganti oleh kekuatan yang terbentuk dengan sendirinya.
Manusia yang direndahkan dan memilih untuk diam saja, bukan berarti ia meyakini setiap perkataan. Bukan juga ia tak bisa membalas dan mengatakan yang sebenarnya. Hanya saja, ia tahu mana yang harus diungkapkan, mana yang harus disimpan agar tidak memicu pertengkaran jauh lebih dalam. Saat diam sebenarnya ia sedang mempersipkan diri untuk melakukan perbaikan dari setiap kritik maupun penolakan yang diterimanya.