5 Tanda Kamu Tanpa Sadar sedang Mengejar Pengakuan dari Orang Lain

27 Jan 2022, 19:45 WIB

ilustrasi rekan kerja (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Motivasi setiap orang untuk menjalani hari demi hari tentu berbeda-beda. Ada yang berjuang demi keluarga, sekedar berharap bisa bahagia, dan sayangnya ada pula yang hidup untuk mendapat pengakuan dari orang lain.

Jika tujuan awal untuk menjalani kehidupan ini sudah salah, akan sangat mungkin kita berusaha mencapainya dengan cara yang juga salah, lho. Buktinya, demi bisa mendapat pengakuan, banyak orang yang rela melakukan apa aja bahkan dengan cara curang sekalipun.

Nah, biar gak jadi orang yang seperti ini, yuk kita cek dulu apakah lima tanda berikut ada di diri kita. Jika iya, kita harus segera membenahi diri dan meluruskan niat kembali agar gak jadi orang yang hanya mengejar pengakuan belaka.

1. Apa pun yang kamu lakukan bukanlah untuk diri sendiri

ilustrasi selfie (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pertama, kamu adalah orang yang mengejar pengakuan jika apapun yang dilakukan bukan untuk diri sendiri. Apa pun impian atau jenis pekerjaan yang kamu pilih, jika bukan untuk diri sendiri dan hanya berdasarkan gengsi atau demi bisa disanjung orang lain gak akan bikin kamu bahagia, lho.

Hidup yang sementara ini jika hanya dilakukan untuk mengejar pengakuan akan bikin kamu melewatkan banyak hal yang bisa membahagiakanmu. Yakin mau terus hidup dengan cara demikian?

2. Gak terima saat mendapat kritik

ilustrasi berdebat (pexels.com/Liza Summer)

Orang yang hidup untuk mendapat pengakuan biasanya sangat anti mendapat kritik. Sebuah kritik yang bahkan bertujuan untuk kebaikan pun bisa bikin dia meledak marah dan gak terima. Overthinking hingga berhari-hari hanya karena sebuah kritik bisa banget terjadi pada orang semacam ini.

Alih-alih fokus pada solusi, orang seperti ini biasanya justru lebih menganggap kritik itu sebagai hinaan yang menjatuhkan harga dirinya. Ingat, kritik berbeda dengan menghina lho, ya.

3. Sibuk mengkonfirmasi apa pun yang kamu lakukan

ilustrasi orang ngobrol (pexels.com/fauxels)

Ketika ada yang gak sejalan atau sepemikiran denganmu, apa yang akan kamu lakukan? Menganggap itu sebagai hal yang wajar dan memakluminya atau berusaha meluruskan dan sibuk menjelaskan bahwa apa yang kamu lakukan itu benar?

Jika kamu memilih pilihan kedua, sangat mungkin selama ini kamu hidup untuk mendapat pengakuan. Kamu merasa semua orang harus melihat segalanya melalui sudut pandangmu dan membenarkan tindakan atau pilihanmu. Disalahkan atau dianggap berbeda sama sekali bukan sesuatu yang bisa kamu terima.

4. Membangun image yang berbeda dari dirimu sendiri di media sosial

ilustrasi Instagram (pixabay.com/Wokandapix)

Siapakah kamu di media sosial? Apakah kamu adalah si perfeksionis yang sangat produktif, selalu sibuk setiap saat dan mengunggah semuanya di media sosial? Atau kamu adalah dirimu yang biasa yang sekedar membagikan hal-hal yang menurutmu bermakna?

Seseorang yang mengejar pengakuan akan jadi orang yang berbeda di media sosial. Mereka akan cenderung mengunggah sesuatu demi mendapatkan pujian, bukan karena sekedar ingin. Kamu tipe yang mana?

5. Cenderung melakukan kebaikan hanya saat dilihat orang lain

ilustrasi kegiatan sosial (pexels.com/RODNAE Productions)

Demi mendapat pengakuan, tentunya beberapa orang akan jadi sangat baik ketika ada orang lain yang menyaksikan. Meski terdengar manusiawi, tapi bukankah lebih wajar jika kita mau berbuat baik tanpa harus dilihat oleh orang lain?

Hidup yang hanya mengejar pengakuan gak akan bisa membuat kita benar-benar merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya. Buat apa dipuji dan disanjung jika mental kita gak sehat dan malah tertekan?

Luruskan niat dan tujuan jika memang ingin bahagia. Hiduplah untuk diri sendiri dan lakukan pencapaian serta kesuksesan dalam hal-hal yang kamu sukai. Selanjutnya, jika mendapat pujian, sikapi dengan sewajarnya dan jangan sombong. Siap, guys?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.