5 Tanda Kamu Terjebak Conformity Syndrome dan Cara Mengatasinya

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada tekanan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar agar dapat diterima oleh kelompok sosial. Namun ketika upaya untuk diterima oleh orang lain mulai mengorbankan keinginan pribadi, kebebasan berpikir, bahkan kehilangan jati diri, maka bisa jadi kamu telah terjebak dalam conformity syndrome.
Conformity syndrom adalah kondisi di mana seseorang menyesuaikan diri secara berlebihan dengan norma atau tekanan sosial demi dapat diterima oleh suatu kelompok. Meski terlihat sepele, conformity syndrome dapat berdampak negative pada kebebasan berpikir, kreativitas, bahkan kesehatan mental seseorang.
Agar tidak terlalu jauh dan bisa diatasi sejak dini, kamu perlu memahami apa saja tanda-tanda conformity syndrome yang perlu diwaspadai. Tanda-tanda tersebut diantaranya akan dibahas pada artikel berikut. Baca dulu, deh!
1. Selalu mengikuti tren
Mengikuti tren adalah hal yang wajar, terutama jika dilakukan untuk tetap relevan dengan perkembangan zaman. Namun jika kamu merasa harus mengikuti setiap tren meskipun tidak sesuai dengan nilai, kepribadian, atau kebutuhanmu, maka hal ini bisa menjadi tanda conformity syndrome.
Orang yang terjebak dalam kondisi ini cenderung takut dianggap ketinggalan zaman atau tidak diterima oleh kelompoknya, sehingga mereka kehilangan kemampuan untuk membuat keputusan berdasarkan keinginan pribadi. Jika terus berlanjut, pola dapat membuatmu kehilangan jati diri dan mengalami tekanan mental karena selalu berusaha memenuhi ekspektasi orang lain.
Mengatasinya bisa dengan cara membangun kesadaran diri dan keberanian untuk menolak hal-hal yang tidak sesuai dengan keinginan dan minat pribadimu. Luangkan waktu untuk memahami apa yang benar-benar kamu sukai dan butuhkan, bukan sekadar mengikuti arus. Belajarlah untuk menerima bahwa tidak mengikuti tren bukan sebuah kegagalan dalam bersosialisai, melainkan bentuk penghormatan terhadap diri sendiri.