ilustrasi sekelompok teman (pexels.com/Monstera)
Kamu tidak lagi merasa bebas sejak masuk ke suatu circle. Dirimu bukan cuma gak berani menyampaikan pandangan seperti dalam poin 3. Namun, kamu hendak mengambil keputusan apa pun selalu terlalu banyak memikirkan teman-teman.
Dirimu ingin lulus kuliah lebih cepat, tapi takut dianggap meninggalkan teman-teman. Kamu mau membentuk pertemanan baru pun mesti berpikir panjang lantaran cemas dikira lagi gak akur dengan sahabatmu. Dirimu juga tak mampu menolak keinginan teman sekalipun itu bertentangan dengan kemauan dan kata hatimu.
Belenggu seperti di atas wajib dilepaskan. Pergaulan dengan siapa pun seharusnya tidak mencabut kebebasanmu kecuali sebatas untuk bertoleransi. Jika ada terlalu banyak larangan dalam pergaulan yang gak punya alasan jelas, kamu perlu meninggalkannya demi mendapatkan kebebasanmu lagi.
Perasaan tertekan sebaiknya tidak dibiarkan berlama-lama. Apabila bersama kawan sendiri saja kamu merasa tak bahagia, bebas, dan puas; bisa-bisa berujung penarikan diri dari kehidupan sosial atau perundungan. Pertemanan yang asyik seharusnya mengurangi beban pikiranmu dan bukan menambahnya.