Slow living atau cara hidup yang lebih lambat kini sedang menjadi tren. Banyak orang mulai menyadari bahwa hidup dengan irama yang terlalu cepat tidak baik buat kesehatan fisik, psikis, serta hubungan dengan orang-orang terdekat seperti keluarga. Mereka tidak mau waktunya habis hanya untuk bekerja.
Kegiatan yang juga gak mungkin dilakukan seumur hidup mereka. Dengan menerapkan slow living, kualitas hidup diharapkan meningkat serta mengurangi kemungkinan mengalami post power syndrome setelah pensiun. Mereka lebih menyadari berjalannya hari demi hari, menikmati waktu yang dimiliki, serta mencapai keseimbangan hidup.
Namun, jika kamu juga ingin melambatkan irama hidupmu mungkin tidak langsung berhasil. Bahkan, terkadang dirimu lantas memilih kembali ke cara hidup lama yang selalu terburu-buru. Berikut lima tantangan yang dihadapi. Slow living tidak selalu bisa dijalankan berdasarkan keinginanmu saja.