Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menegur (unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)

Pernah gak, sih, kamu merasa bingung atau bahkan agak tersinggung saat menerima masukan dari orang lain? Wajar kok, karena menerima masukan sering kali bikin kita merasa rentan. Kalau dipahami dengan tepat, masukan justru bisa jadi bahan bakar untuk pengembangan diri, lho.

Masukan yang baik itu ibarat cermin yang membantu kamu melihat apa yang gak terlihat sebelumnya. Namun, supaya masukan yang kamu terima benar-benar membantu, ada beberapa trik yang bisa kamu coba. Yuk, simak lima tips berikut ini!

1. Dengarkan dengan pikiran terbuka dan jangan langsung defensif

ilustrasi menegur (unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)

Saat seseorang memberikan masukan, coba dengarkan dengan pikiran terbuka. Jangan buru-buru defensif atau merasa diserang, karena hal ini malah bikin kamu sulit menangkap maksud sebenarnya. Fokus aja dulu pada apa yang mereka katakan, bukan perasaan kamu saat mendengarnya.

Dengan bersikap tenang, kamu gak cuma bisa memahami sudut pandang orang lain, tapi juga menunjukkan kalau kamu menghargai pendapat mereka. Ini bikin hubungan jadi lebih baik dan orang lain jadi lebih nyaman memberikan masukan di masa depan.

2. Minta contoh spesifik untuk memahami situasi dengan lebih baik

ilustrasi menegur (unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)

Gak semua orang jago menyampaikan masukan dengan jelas. Jadi, kalau yang kamu terima terasa terlalu umum, jangan ragu untuk minta contoh spesifik. Misalnya, "Kira-kira situasi seperti apa yang kamu maksud?" atau "Bisa kasih contoh yang lebih detail?"

Dengan adanya contoh konkret, kamu jadi lebih paham apa yang perlu diperbaiki. Ini juga bikin masukan terasa lebih relevan dan actionable. Plus, kamu bisa menghindari salah langkah karena salah tafsir.

3. Fokus pada solusi dan langkah-langkah yang bisa kamu ambil

ilustrasi menegur (unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)

Daripada terlalu memikirkan apa yang salah, coba alihkan perhatian ke solusi apa yang bisa kamu ambil. Masukan itu sejatinya adalah peta menuju perbaikan diri, jadi manfaatkan sebaik mungkin.

Misalnya, kalau seseorang bilang kamu perlu lebih terorganisir, pikirkan langkah kecil yang bisa kamu lakukan, seperti membuat to-do list harian. Dengan fokus pada solusi, kamu gak cuma jadi lebih produktif, tapi juga bikin orang yang memberi masukan merasa dihargai.

4. Tanyakan pertanyaan lanjutan untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap

ilustrasi menegur (unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)

Kalau ada bagian dari masukan yang kurang jelas, jangan malu buat bertanya. Pertanyaan lanjutan seperti, "Bisa dijelaskan lebih detail gak?" atau "Menurutmu langkah apa yang sebaiknya aku ambil?" bisa bikin kamu mendapatkan gambaran yang lebih lengkap.

Ini gak hanya membantu kamu memahami masukan, tapi juga menciptakan diskusi yang lebih produktif. Siapa tahu, kamu dan pemberi masukan malah bisa menemukan solusi bersama yang lebih efektif.

5. Terima masukan dengan sikap positif dan lihat sebagai kesempatan untuk belajar

ilustrasi bekerja (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Alih-alih melihat masukan sebagai kritik yang menjatuhkan, coba ubah perspektif kamu. Anggap masukan sebagai kesempatan buat belajar dan berkembang. Dengan sikap positif, kamu jadi lebih mudah menerima masukan tanpa merasa terbebani.

Sikap ini juga bikin orang lain lebih nyaman untuk memberikan masukan di masa depan. Lingkungan yang suportif kayak gini bisa bantu kamu terus berkembang tanpa merasa sendirian.

Nah, itulah lima tips supaya masukan yang kamu terima jadi lebih konstruktif dan bermanfaat. Ingat, masukan itu gak selalu mudah didengar, tapi kalau diterapkan dengan cara yang benar, hasilnya bisa luar biasa. Jadikan masukan sebagai alat untuk menjadi versi terbaik dari dirimu, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team