5 Tips Berinteraksi dengan Orang yang Money Oriented, Ada Kelebihannya

Orientasi orang berbeda-beda. Ada orang yang berorientasi pada religiositas, kegiatan sosial, budaya, atau uang. Tipe terakhir disebut sebagai pribadi yang money oriented.
Mudah untuk mengenali karakter yang satu ini. Dari perkataannya saja biasanya sudah kelihatan. Ia selalu melihat segala hal dari sisi materi.
Apa-apa dihubungkannya dengan uang dan potensi keuntungan yang bisa didapatkan. Punya teman dengan sifat seperti ini gak 100 persen buruk. Kamu cuma wajib ekstra berhati-hati berinteraksi dengan cara sebagai berikut.
1. Jangan pernah memberitahukan kekayaanmu
Jangankan pada orang yang berorientasi akan uang, terhadap siapa pun sebaiknya kamu juga gak ceplas-ceplos terkait keuangan pribadi. Misalnya, mengenai besaran pendapatan, warisan yang didapat dari orangtua, serta pilihan dan nilai investasimu. Dia bukan orang yang tepat untuk membicarakan semua ini.
Bisa dibilang, setiap kekayaanmu akan memunculkan beragam ide dalam benaknya. Masalahnya, gagasan itu ditujukan agar ia kecipratan keuntungan dari hartamu. Dia tidak sekadar terinspirasi kemudian meniru caramu mengelola uang, melainkan berusaha memanfaatkan kekayaanmu.
Kalaupun kamu merasa tidak kaya dan hidupmu sederhana, dirimu juga tetap tidak perlu membeberkan kecilnya penghasilan. Orang yang money oriented mendasarkan segala sesuatu pada uang. Dia akan cenderung menyepelekanmu setelah tahu kantongmu tipis.
Kamu gak perlu berbual soal kekayaan demi memperoleh rasa hormatnya. Akan tetapi, baik kamu merasa kaya atau biasa saja, menjaga kesan misteriusmu terkait harta dapat menghindarkanmu dari pengalaman yang gak menyenangkan bersamanya. Bertahanlah untuk tidak membahasnya sekalipun ia mendesak.