ilustrasi orang berargumen (pexels.com/fauxels)
Menolak atau merasa gak terima dengan perlakuannya terhadapmu, hanya akan membuat komunikasi tak bisa berjalan dengan lancar dan baik. Maka, kamu perlu memberinya kesempatan untuknya mengalirkan kemarahan yang sedang dirasakan secara apa adanya.
Gak perlu menunjukkan perlawanan terhadap emosinya. Melawan bukanlah cara membela diri yang tepat dalam menghadapi orang yang mudah emosi. Membangun komunikasi efektif, terutama dengan orang-orang seperti ini, ada baiknya untuk gak menolak kemarahan yang dia perlihatkan padamu.
Terima saja, mengerti dan pahami, lalu lepaskan segala rasa sakit hati. Bersikap seperti ini akan lebih netral dan gak akan merugikan dirimu maupun dirinya. Ingatlah juga, untuk gak melakukan perdebatan dengan tujuan membela diri, ya. Tetaplah tenang dan jangan ikut emosi, biarkan kemarahannya keluar terlebih dulu. Ketika, dia sudah mulai tenang, ajaklah berbicara dengan penuh kasih sayang.
Belajar membangun komunikasi dengan orang yang mudah emosi, memang menjadi tantangan tersendiri. Kamu membutuhkan tips-tips khusus untuk bisa menghadapinya, tanpa terpengaruh oleh emosinya. Kelima tips di atas, bisa kamu terapkan.
Kendalikan diri agar situasi dan kondisi yang ada, gak memicu reaksi yang sama darimu terhadapnya. Hindari untuk gak bersikap keras demi menunjukkan sebuah pembelaan diri, karena merasa gak terima dengan perlakuannya. Justru, hal sebaliknya perlu kamu lakukan. Turunkan ego dan bersikap lembutlah, nanti secara perlahan, emosinya akan turun dan bisa berkomunikasi dengan baik bersamamu. Dalam posisi ini, empati bisa menjadi solusi.