5 Tips Cegah Impulsive Buying, Mampu Gak Berarti Harus Beli

Impulsive buying ialah perilaku berbelanja yang tidak didasari oleh perencanaan atau kebutuhan. Keinginan dan keputusan untuk membeli sesuatu muncul secara spontan ketika kamu melihat iklan atau barang yang dipajang.
Zaman dulu, dorongan untuk berbelanja secara impulsif lebih mudah direm dengan belum maraknya layanan kredit atau paylater. Namun dengan makin mudahnya orang berbelanja di mana saja dan kapan saja bahkan tanpa perlu merogoh kocek, membuat siapa pun rentan terjebak kebiasaan impulsive buying.
Tentu saja perilaku belanja yang tak bijak ini dapat menyebabkan masalah keuangan dan rasa bersalah. Kami coba bantu masalahmu dengan lima strategi ini, ya! Langsung simak dan terapkan setiap kali dorongan berbelanja itu muncul.
1. Kapan terakhir kali kamu berbelanja?
Langkah pertama untuk membangkitkan kesadaranmu dalam berbelanja ialah mengukur jarak antara setiap waktumu berbelanja. Bila perlu, kumpulkan struk belanjamu atau lihat riwayat belanjamu di aplikasi marketplace dalam sebulan. Tujuannya agar kamu bisa melihat kegiatan belanjamu belakangan ini.
Contoh, baru beberapa hari lalu kamu membeli pakaian dengan total harga sekian. Masa sekarang sudah mau beli lagi? Bahkan jika jenis barangnya berbeda, pengeluaran yang terus-menerus bakal membahayakan kondisi keuanganmu.