ilustrasi fokus dalam berpikir (pexels.com/emre keshavarz)
Jika selama ini fokusmu selalu pada sesuatu yang menyebabkan rasa sakit hati, sudah jelas perasaan pun akan mengikuti. Maka, ubahlah fokusmu dari yang sebelumnya mudah terluka, sekarang berganti menjadi bagaimana cara menghadapi dan menyembuhkannya. Ada banyak cara yang bisa dilakukan, pilih yang paling sesuai denganmu. Pastikan caranya sehat, hingga menjadikanmu semakin bersemangat.
Memfokuskan diri ke rasa sakitnya, justru membuatmu benar-benar terluka, bukan lagi sekadar merasa. Nah, demi kebahagiaanmu di masa sekarang dan yang akan datang, ubahlah secara perlahan tentang fokus yang harus dijalankan. Misalnya, kamu mulai bergembira ketika berhasil mencetak prestasi dalam pekerjaan, jadikan itu sebagai fokus pikiranmu dulu. Selain senang, masa depan pun kian cemerlang.
Hati memang gak bisa kamu bohongi, jika terluka pasti sakit rasanya. Namun, demi kebaikan dirimu sendiri, jika selama ini kamu adalah tipe pribadi seperti dalam pembahasan ini, itu artinya kamu perlu mengelola hati lagi. Sehingga, jika suatu saat mengalami kembali kejadian yang serupa, kamu gak lagi mudah merasa terluka. Seandainya sakit masih dirasa, pasti itu juga akan sewajarnya, dan perlahan menghilang.