Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seseorang memulai pekerjaan (pexels.com/Anna Shvets)
ilustrasi seseorang memulai pekerjaan (pexels.com/Anna Shvets)

Rasa malas alias mager atau malas gerak terkadang muncul secara tiba-tiba. Entah apa penyebabnya, tapi yang jelas rasa malas dapat menghambat kegiatan kamu sehari-hari. Bisa jadi, rasa malas ini membuat kamu enggan menyelesaikan pekerjaan walaupun sedang dikejar deadline

Jangan sampai rasa malas tersebut jadi mengakar dalam diri sehingga membuat kamu juga malas dalam beribadah. Semoga tidak terjadi dalam diri kita, ya! Padahal, Rasulullah SAW telah memberikan contoh yang baik bagi kita sebagai umatnya untuk tidak bermalas-malasan, karena Nabi Muhammad SAW merupakan seorang pekerja keras dan memiliki etos kerja yang tinggi serta bertanggung jawab pada setiap pekerjaan yang diembannya.

Dalam menyikapi rasa malas ini, kita harus menepisnya dengan melakukan beberapa tips yang dicontohkan Nabi kita, yuk disimak baik-baik! 

1. Ambil air wudhu

ilustrasi berwudhu (pexels.com/Mas Vathon)

Berwudhu selain mensucikan anggota badan kita, juga dapat menyegarkan mata dan kulit. Sehingga dengan berwudhu dapat memberikan ketenangan pikiran, dan akhirnya kamu dapat berpikir jernih dan terhindar dari sifat malas. Karena dengan pikiran yang fresh kamu akan tergerak untuk melakukan hal positif yang semestinya kamu tuntaskan di hari itu juga. 

Dengan rajin berwudhu, pikiran kita semakin terang dan tidak mudah mengantuk, jadi tergerak hati untuk menyelesaikan semua tugas kamu dengan tepat waktu. Jadi, bukan hanya sedang akan melaksanakan salat saja, berwudhu sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW dalam segala kondisi, bahkan sebelum tidur pun disunahkan untuk berwudhu sehingga raga dan pikiran kita terjaga, dan pada saat terbangun akan merasa semangat dan bergairah untuk mencari keberkahan hidup. 

2. Mulai saja dulu

ilustrasi seseorang memulai pekerjaan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Jangan terlalu banyak mikir dan menunda-nunda pekerjaan yang sudah ada di depan mata. Karena kalau tidak dimulai maka tidak akan ada ide yang muncul saat melakukan tugas maupun pekerjaan.

Terkadang kamu seperti terikat tali yang susah sekali memulai pergerakan, padahal lakukan perubahan sedikit demi sedikit, karena kalau kamu sudah menikmati pekerjaan yang kamu jalankan, maka rasa malas pun akan hilang sendirinya.

Jika kamu mampu memecahkan rasa malas dengan sedikit pergerakan, maka lama kelamaan pergerakan tersebut akan semakin jauh menaiki tangga kesuksesan. Lakukan sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit, pepatah ini mendorong kita untuk mau memulai dan membawa diri dalam keseharian yang positif yang nantinya membawa manfaat yang akan dirasakan di masa depan.

Awalnya merasa berat, tapi setelah memulai sesuatu dan dijalankan dengan rutin penuh dengan kesungguhan, maka kamu akan berada di puncak keberhasilan yang membuat kamu bahagia. 

3. Tetapkan tujuan menghadapi hari-hari

ilustrasi mencatat tujuan kegiatan sehari-hari (pexels.com/Daria Obymaha)

Kamu mungkin pernah merasakan bingung mau ngapain hari ini? Mulai dari mana dan bagaimana menghadapi hari-hari? Hal demikian karena kamu tidak memiliki tujuan yang jelas dalam menghadapi aktivitas harian kamu. Coba deh mulai susun tujuan kegiatan rutinitas kamu mulai dari bangun hingga istirahat lagi! 

Jika kamu sudah memiliki tujuan yang jelas hari esok mau ngapain, jadi tidak ada kata malas dalam kamus hidup kamu. Dengan kata lain, kamu harus tegas pada diri kamu sendiri untuk berkomitmen menjalankan tujuan dan misi keseharian kamu itu.

Misalkan kamu baru merintis sebuah bisnis kecil-kecilan di media e-commerce, maka tujuan keseharian kamu yaitu rajin promosi dan membuat iklan supaya toko online kamu ramai pembeli. Jadi, tak ada alasan lagi untuk bingung dan bengong lagi, ya! 

4. Konsisten dengan hal kecil dan mudah dilakukan

ilustrasi seseorang yang sedang berkreasi dengan hobinya (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Menghindari rasa malas misalnya melakukan hal kecil dengan waktu yang sedikit dulu. Misalnya olahraga ringan selama 10 menit, supaya badan lebih ringan dan tidak pegal-pegal. Kalau badan  kita terasa segar dan bugar, biasanya melakukan hal yang lain pun jadi semangat. Setelah melakukan peregangan kecil, mulailah kamu membuka catatan pekerjaan yang harus diselesaikan.

Kamu harus berkomitmen dengan diri kamu sendiri bahwa tidak ada waktu yang terbuang sia-sia, setiap saat kamu pergunakan waktumu dengan hal positif dan bermanfaat. Kalau memang kesibukkan kamu hanya di rumah, cobalah menuangkan ide kreatif seperti mengembangkan ide dan hobi yang bisa menambah cuan. Jadi insan yang kreatif dan inovatif untuk bisa melangkah ke arah yang lebih baik, redam segala kegalauan hati yang membuat diri menjadi pemalas. 

5. Mengucapkan doa supaya terhindar dari malas

ilustrasi muslimah berdoa. (pexels.com/Thirdman)

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dari Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW pernah berdoa memohon perlindungan agar terhindar dari rasa malas. Berikut doanya:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَرَمِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبُخْل

Allahumma inni audzubika minal kasali wa audzubika minal jubni wa audzubika minal harami wa audzubika minal bukhli 

Artinya : “Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari rasa malas, dan aku berlindung kepada-Mu dari sikap pengecut, dan aku berlindung kepada-Mu dari pikun, dan aku berlindung kepada-Mu dari sifat pelit.”

Dengan istiqamah mengucapkan doa ini, atas izin Allah SWT maka kita akan dijauhkan dari segala sifat malas. Karena malas ini pastinya sangat merugikan diri kita, secara tidak sengaja kita membuang waktu dan kesempatan untuk memperbaiki diri baik dalam hal pekerjaan, amanah dan tanggung jawab kita, maupun dalam hal ibadah. 

Tak ada orang yang berhasil dan sukses menggapai cita-citanya dengan modal bermalas-malasan. Sifat malas akan membawa kita pada kemiskinan, lemah mental, dan tidak punya tujuan hidup yang sesungguhnya. Ayo kita perbaiki diri dengan kebiasaan yang positif dan bermanfaat selagi masih diberikan kesempatan dan kelapangan oleh Allah SWT. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team