Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ibu pekerja (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Saat masih lajang, seorang perempuan mungkin bisa bebas bekerja atau melakukan aktivitas yang disukainya. Namun, akan ada sedikit perubahan setelah menjalani kehidupan pernikahan. Adanya pasangan dan anak menjadi prioritas penting yang tidak boleh diabaikan.

Meski begitu, bukan suatu hal yang buruk jika seorang ibu memutuskan mempertahankan pekerjaanya. Selama ia bisa mengatur waktu dengan baik, kenapa tidak? Tantangannya mungkin akan sulit, tetapi bukan berarti tidak bisa.

Working mom harus mampu mengatur work life balance atau keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Keduanya merupakan hal penting yang perlu diseimbangkan. Jika ibu merasa bingung, boleh coba beberapa tips di bawah ini, ya!

1. Tetapkan jadwal harian

ilustrasi kerja di rumah (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Jadwal harian merupakan kunci utama dari suskesnya work life balance. Jadwal yang terstruktur dapat membantu working mom menyeimbangkan kebutuhannya. Pekerjaan memang penting, tetapi harus ada waktu yang dialokasikan untuk keluarga.

Sebelum membuat jadwal harian, bicarakan terlebih dahulu dengan suami dan atasan di kantor. Libatkan pasangan dalam pengaturan waktu agar lebih sesuai. Sementara itu, soal pekerjaan dapat dibicarakan dengan atasan, seperti meminta keringanan untuk kerja remote pada waktu-waktu tertentu.

2. Prioritaskan tugas penting

Editorial Team

Tonton lebih seru di