ilustrasi mengenali emosi diri saat berinteraksi dengan seseorang (pexels.com/Pavel Danilyuk)
Umur sudah pasti semakin tua. Namun, kepribadian dewasa bukan dilihat dari jumlah angkanya. Biar kamu menjadi sosok dewasa yang menyenangkan, milikilah kemampuan pengelolaan emosi yang stabil. Hadapi problematika tanpa menciptakan drama, apalagi hanya supaya mendapatkan banyak perhatian.
Itu perilaku kekanak-kanakan yang dilakukan oleh orang berumur tua tapi berlaku sok bijaksana. Jika kamu benar-benar dewasa dan bijak, akan selalu tenang menghadapi permasalahan dengan fokus pada solusinya. Sehingga, gak akan muncul ide-ide konyol yang sengaja membesar-besarkan masalahnya.
Yang kaku itu ketika kamu bertambah umurnya tapi perilakunya sok bijaksana. Pribadi dewasa itu tetap bisa seru, santai, tapi tertata dan berlogika. Pandai beradaptasi dengan segala jenis situasi, tanpa merugikan diri sendiri dan orang lain. Selalu berpikir sebelum mengambil tindakan serta bertanggung jawab terhadap kehidupan pribadi dan emosinya sendiri.
Pribadi dewasa juga gak tertarik memainkan drama dalam segala aspek kehidupan biar dipandang bijaksana oleh banyak orang. Karena baginya itu membuang waktu dan malah bikin suasana menjadi beku. Dewasa itu seru, gak seserius itu yang justru bikin kamu berperilaku sangat kaku.
Pernah lihat orang keren yang punya banyak prestasi, sukses, bisa bercanda tawa dengan siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang tua? Nah, itulah pribadi dewasa yang menyenangkan, populer, dan bijaksananya gak pencitraan saja. Kalau bersamanya, suasananya fun. Mana sempat kamu terpikirkan di angka berapa umurnya, pasti akan dinikmati saja, bahkan hampir lupa menanyakan siapa namanya.